REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua PW GP Ansor Jawa Timur (Jatim), Gus Syafiq Syauqi menilai, ada beberapa alasan yang membuat nama Menteri BUMN Erick Thohir besar di Provinsi Jatim. Antara lain posisinya di Banser dan kesuksesannya menjadi ketua panitia peringatan Harlah Satu Abad NU di Sidoarjo.
"Kebetulan Pak Erick Thohir sudah menjadi keluarga besar banser dan berhasil, sukses mengemban amanah sebagai Ketua Panitia Satu Abad NU," kata Syafiq di Jakarta, Jumat (6/10/2023) malam WIB.
Dia menerangkan, Jatim memang ceruk besar yang pemilihnya cenderung pengikut bukan independen. Artinya, pemilih di Jatim relatif bisa diarahkan mengikuti ulama-ulama atau tokoh-tokoh yang dihormati.
Hal itu yang membuat Jatim memang berbeda dengan daerah-daerah lain, sekaligus menjadikannya daerah perebutan. Apalagi, Nahdlatul Ulama (NU) selalu menjadi penentu kemenangan seperti pada pilpres periode lalu.
Tidak kalah dari tokoh seperti Khofifah, Syafiq melihat, Erick memang cukup dekat dengan NU. Dia merasa, posisinya di Banser dan kesuksesannya menggelar Harlah Satu Abad NU akan berpengaruh.
"Tentu ini menjadi catatan tersendiri, para generasi muda NU sedang melihat untuk memimpin negara ini butuh skill managerial yang kuat," ujar Syafiq.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menuturkan, Erick memiliki keunikan karena tidak cuma diterima warga NU, melainkan dekat pula dengan warga Muhammadiyah. Bahkan, ia berpendapat, Erick cukup diterima umat Islam yang dekat dengan ormas selain NU dan Muhammadiyah.
Selain itu, Burhanuddin menyampaikan, Erick juga populer di kalangan nonMuslim. "Jadi, keunggulan Erick Thohir tidak cuma dekat dengan NU, tapi juga dengan segmen lain," kata Burhanuddin.