Selasa 03 Oct 2023 13:22 WIB

Diduga Depresi, Fakta Mahasiswi UMY Bunuh Diri, Apa itu Depresi?

Depresi harus ditangani secara bertahap agar tidak berakhir bunuh diri.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Erdy Nasrul
Bunuh diri/ilustrasi
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kota Pelajar Yogyakarta dihebohkan dengan kabar seorang mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berinisial SMQF bunuh diri. Dia melompat dari lantai 4 gedung University Residence (Unires) putri.

Si mahasiswi ini melakukan aksi bunuh diri pada pukul 06.15 WIB. Saat itu, ada seorang dosen, Ustaz Talqis Nurdianto, baru selesai memberikan ceramah pembekalan mahasiswi. Tidak berselang lama, Ustadz Talqis mendengar suara orang berteriak, bunyi genteng jatuh, dan suara yang menyerupai benda jatuh. Ternyata itu adalah si mahasiswi yang membunuh dirinya sendiri.

Baca Juga

Berdasarkan penelusuran aparat kepolisian, motif bunuh diri tersebut adalah depresi.

Apa itu depresi?

National Institute of Mental Health (NIMH) menjelaskan, depresi merupakan perasaan buruk yang berlangsung selama lebih dari dua pekan, dapat mengakibatkan gangguan kejiwaan.

Ini dapat mengganggu atau sangat membatasi kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas besar dalam hidup. Menurut NIMH, setidaknya 7,1 persen dari semua orang dewasa Amerika Serikat, pernah mengalami setidaknya satu waktu depresi berat, dan jumlah itu tertinggi terjadi pada dewasa muda berusia 18-25 tahun.

WHO melaporkan bahwa secara global, hampir 300 juta orang dari segala usia pernah menderita depresi. Jika memiliki kerabat yang sedang melalui hari-hari terberatnya.

Sensitif atau gampang baperan

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement