Jumat 09 Feb 2024 20:41 WIB

RSJ Islam Klender Siap Terapi Caleg Depresi Akibat Gagal Terpilih

Selama perawatan, keluarga pasien juga diperkenankan menjenguk.

Ilustrasi.
Foto: ANTARA/jojon
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengelola Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Islam Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur siap memberikan terapi kepada calon anggota legislatif (caleg) yang gagal terpilih pada Pemilu 2024.

"Kami tidak ada persiapan khusus, tapi pada intinya kami siap kalau dibutuhkan seperti ruang rawat inap untuk pasien bagi para caleg yang memang mengalami tekanan berat dan membutuhkan terapi," kata Direktur Utama RSJ Islam Klender Prasila Darwin di RSJ Islam Klender, Jumat (9/2/2024).

Baca Juga

Menurut dia, rumah sakit sudah menyiapkan delapan ruangan untuk caleg yang mengalami kegagalan hingga perlu mendapatkan perawatan. Bahkan, pasien yang menjalani rawat inap akan mendapatkan pendampingan bila mengalami gejala berat. Namun, itu tergantung dari keluhan pasien.

Untuk pasien yang hanya memiliki gejala ringan, nantinya akan diberikan konseling. "Kalau memang gangguan jiwanya berat, kami siapkan tim psikiater. Tetapi kalau gangguannya ringan, biasanya kami kolaborasi juga dengan psikolog karena pasien hanya membutuhkan konseling saja, tidak butuh obat-obatan seperti itu," ujar Prasila.

Selama perawatan, keluarga pasien juga diperkenankan menjenguk. Biasanya, rawat inap berlangsung sekitar satu pekan.

Pada Pemilu 2019, pihaknya pernah menerima beberapa pasien yang merupakan caleg gagal lolos di pemilu. Tetapi, hanya mengalami depresi ringan seperti cemas, khawatir, dan sulit tidur.

"Tetapi, dari pengalaman sebelumnya, untuk rawat inap belum ada karena mayoritas hanya gejala ringan seperti khawatir, sulit tidur, hingga cemas. Tapi kalau rawat inap dibutuhkan, kami siap. Nanti keluarga juga bisa menemani,' ucapnya.

Delapan ruangan yang telah disiapkan memiliki fasilitas yang berbeda-beda. Ada ruangan yang miliki satu tempat tidur dengan fasilitas kulkas, televisi, hingga sofa, dan ada juga yang satu ruangan diisi dua tempat tidur. Namun, seluruh ruangan terdapat kamera pengawas (CCTV) dan terpantau ke ruangan perawat selama 24 jam.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement