REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – DPRD DKI Jakarta menyampaikan perlunya dilakukan evaluasi konsep pembangunan sekolah bertingkat di DKI Jakarta pada 2024. Hal itu menanggapi terjadi kasus meninggalnya seorang siswi SD yang loncat dari lantai 4 sekolahnya di Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
“Evaluasinya adalah semua konsep sekolah (gedung) tinggi akan kita evaluasi untuk pembangunan 2024,” kata anggota Komisi E Bidang Kesra DPRD DKI Jakarta Basri Baco.
Baco menjelaskan, konsep pembangunan gedung sekolah harus dipastikan aman bagi para peserta didik. Sehingga insiden semacam itu bisa diantisipasi.
“Faktanya ada siswi jatuh, artinya apa? Sekolah itu tidak punya pengamanan terhadap anak. Seharusnya sudah terpikirkan ini harus jadi perhatian khusus karena konsep sekolah kita ke depan tinggi-tinggi semua,” tegas dia.
Menurut pendapatnya, terlepas dari motifnya berupa dugaan perundungan serta dugaan percobaan bunuh diri yang dilakukan siswi SD yang loncat dari lantai 4, Baco menekankan pengamanan fasilitas gedung sekolah yang utama.
“Seharusnya nih ya, walaupun dia (korban) di-bully, walaupun ada anak mencoba lompat, enggak bisa (lompat). Contohnya teralisnya 1,5 meter. Tapi kalau dilihat dari sekolahnya itu kan gampang, tinggal dia lompat gitu dia jatuh, enggak ada pengamanan,” ungkap Politisi Partai Golkar tersebut.
Komisi E DPRD DKI Jakarta diketahui bakal segera merapatkan masalah tersebut bersama dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta dalam rapat evaluasi. Legislator bakal menanyakan lebih lanjut mengenai permasalahan yang terjadi, baik ihwal dugaan bullying di lingkungan sekolah maupun infrastruktur gedung yang tidak memadai di sekolah.
“Ini jadi pukulan berat sebenarnya ke kita gimana kita lagi mau mengonsep sekolah itu tinggi atau beberapa lantai supaya bisa daya tampungnya naik atau supaya daya tampungnya banyak. Tapi kalau enggak aman kan bahaya buat anak-anak, kan tragis ini, tragis banget, menyedihkan,” tegas dia.
Sebelumnya diketahui, terjadi kasus meninggalnya seorang siswi SD yang loncat dari lantai 4 sekolahnya di Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Selasa (26/9/2023).
Korban diduga melakukan aksi percobaan bunuh diri lantaran mengalami perundungan atau bullying. Namun, hingga kini belum terkuak mengenai kepastian motif aksi tersebut. Pihak kepolisian masih melakukan pendalaman dan memeriksa sejumlah saksi.