REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak rumah sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur mengungkapkan terkait mayat anak perwira menengah TNI AU berinisial CHR (16 tahun), yang ditemukan dalam kondisi terbakar di kawasan Lanud Halim. Diketahui, CHR mengalami luka tusuk di bagian dada sebanyak enam kali. Luka tusukan tersebut berasal dari senjata tajam (sajam).
"Ada dada yang kanan itu batas antara dada dan perut, kena hatinya itu kanan. Ada tiga kiri (dada), tiga kanan (dada)," jelas Karumkit RS Polri Brigjen Hariyanto saat dihubungi awak media, Selasa (26/9) malam.
Namun demikian, Hariyanto tidak dapat menjelaskan apakah luka tusukan tersebut akibat dari penganiayaan atau bukan. Sebab, kata dia, hal itu sudah menjadi materi penyidik.
Kata dia, meski ditemukan dalam kondisi 91 persen terbakar tapi korban masih sempat bernapas. Sehingga asap bakaran itu sempat terhirup oleh korban.
"Cela napasnya ada jelaga, di sana. Artinya sebelum meninggal full dia sempat menghirup udara bakaran itu. Jadi ada di rongga pernapasannya," ungkap Hariyanto.
Diketahui jasad remaja berinisial CRH (16 tahun) ditemukan dalam kondisi terbakar di Pos Spion (ujung landasan 24) Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Ahad (24/9) sekitar pukul 19.40 WIB. Korban merupakan anak dari seorang perwira menengah TNI, yang tinggal dan bersekolah di kawasan Lanud Halim Perdanakusuma.