Selasa 26 Sep 2023 15:41 WIB

Syarikat Islam: Dukung Rempang Eco City, Tapi Hormati Hak Rakyat

Proyek tersebut dilandasi niat baik pemerintah untuk menciptakan kesejahteraan warga.

Presiden Syarikat Islma (SI), DR Hamdan Zoelva SH MH.
Foto: dok. Republika
Presiden Syarikat Islma (SI), DR Hamdan Zoelva SH MH.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam mengeluarkan pernyataan sikap 'Pandangan Syarikat Islam Terhadap Konflik Agraria di Pulau Rempang dan Tempat Lain di Indonesia'. Pernyataan sikap tersebut ditandatangani Presiden Syarikat Islma (SI), DR Hamdan Zoelva SH MH dan Sekjen SI DR Ferry J Juliantono SE Ak Si.

Dalam keterangan tertulisnya, SI memberikan dukungan pembangunan Rempang Eco City. Proyek tersebut dilandasi niat baik pemerintah untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa. 

Kendati demikian, Pimpinan Pusat Syarikat Islam menghimbau, dalam pelaksanaan pembangunannya, pemerintah tetap memperhatikan hak-hak rakyat, menghormati tradisi dan budaya lokal yang merupakan akar budaya nasional Indonesia, mengedapankan dialog, langkah persuasif dan musyawarah dalam menyelesaikan setiap masalah dan dampak pembangunan investasi, menjauhi tindakan represif dan kekerasan. 

Lebih lanjut, SI menyarankan, agar setiap kegiatan pembangunan dan investasi harus memberikan manfaat langsung yang dirasakan oleh rakyat Indonesia terutama yang terkena dampak langsung dari investasi di sekitar lokasi.

Hamdan menambahkan, bahwa SI mendukung langkah-langkah yang tengah ditempuh pemerintah, yakni melakukan sosialisasi dan berdialog dengan masyarakat yang terkena dampak investasi. Hamdan mengingatkan, harus saling menghormati hak dan kewajiban masing-masing.

Menanggapi penolakan sebagian warga Pulau Rempang, Hamdan menyarankan, agar menjauhi sikap curiga yang berlebihan atas kegiatan pembangunan. 

Syarikat Islam yakin, warga Rempang pasti setuju jika pembangunan dimaksudkan untuk mensejahterakan mereka, dan warga sekitarnya. Menurut Hamdan dan Ferry Juliantono, solusi akan tercapai jika kepentingan rakyat, investor dan pemerintah terpenuhi secara seimbang.

“Hindari konflik yang tidak perlu, tetap bersikap kritis, melakukan tabayun, check and recheck dan menyaring setiap informasi yang diterima melalui berbagai media informasi dan tidak terpengaruhi berita hoaks dan provokasi,” ucap Hamdan dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Selasa (26/9/2023).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement