Sabtu 23 Sep 2023 17:14 WIB

Pemprov DKI Sanksi Dua Industri Olahan Kelapa Sawit yang Cemari Udara

Satgas menindak PT AAJ yang mengolah hasil kelapa sawit di Jakarta Utara.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Juru Bicara Satgas Pengendalian Pencemaran Udara DKI, Ani Ruspitawati (tengah).
Foto:

Pemprov DKI menyampaikan terus melakukan upaya pengendalian pencemaran udara, termasuk di antaranya melakukan penyiraman di jalanan protokol Ibu Kota. Upaya itu disebut terus dilakukan hingga pemasangan water mist generator di gedung tinggi telah optimal.

Juru Bicara Satgas Pengendalian Pencemaran Udara DKI, Ani Ruspitawati mengatakan, kegiatan penyiraman jalan dilakukan oleh Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI dengan menerjunkan ratusan personel. Hingga kini, titik yang telah dijangkau mencapai hingga lebih dari 200 lokasi di Jakarta.

"Terkait penyiraman jalan-jalan protokol oleh Dinas Gulkarmat Provinsi DKI Jakarta hingga 20 September 2023, telah dilakukan pada 249 lokasi di seluruh wilayah Jakarta dengan jumlah kendaraan yang digunakan sebanyak 243 mobil dan personel yang dikerahkan sebanyak 976 orang," kata Ani di Jakarta, Sabtu.

Upaya penyiraman jalan itu akan tetap dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan. Hal itu akan dilakukan dengan memperhatikan perkembangan pemasangan water mist di gedung tinggi dan efektivitasnya untuk menekan polusi.

"Penyiraman jalan-jalan protokol terus dilakukan paralel hingga pemasangan water mist sudah dilakukan lebih luas," ucap Ani.

Mengenai pemasangan water mist generator, Pemprov DKI mencatat setidaknya ada 300 gedung yang ditargetkan melakukan pemasangan alat tersebut. Hingga 22 September 2023, baru 79 gedung swasta yang telah memasang water mist generator.

Mengutip data IQ Air, kondisi kualitas udara di Jakarta pada Sabtu siang terpantau cukup baik. Jakarta menempati posisi ke-27 sebagai wilayah dengan kualitas udara terburuk di dunia. Angka PM2.5 nya yakni 68 AQI US atau masuk kategori sedang.

Sebelumnya, kebijakan penyiraman jalan sebagai salah satu upaya mengendalikan pencemaran udara menuai banyak kritikan. Pasalnya, penyiraman air ke jalanan dinilai hanya akan mereduksi polusi dalam hitungan menit. Selain itu juga dinilai sebuah pencitraan atau gimmick yang tidak antiscientific.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement