Jumat 22 Sep 2023 00:08 WIB

BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi di Selatan Yogyakarta Hingga Pagi Hari

Gelombang selatan Yogyakarta mencapai kategori gelombang tinggi berkisar 2.5 -4 meter

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wisatawan bermain di tepi Pantai Glagah, Kulonprogo, DI Yogyakarta.
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Wisatawan bermain di tepi Pantai Glagah, Kulonprogo, DI Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan adanya potensi tinggi gelombang di selatan Yogyakarta pada Kamis (21/9/2023) hingga Jumat (22/9/2023) pagi.

Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung menyebutkan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot.

Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan 6 - 25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sunda bagian selatan dan Selat Makassar bagian selatan. 

Prakirawan Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung, Adnan Dendy Mardika mengatakan, saat ini yang perlu diwaspadai yaitu potensi tinggi gelombang di selatan Yogyakarta mencapai kategori gelombang tinggi berkisar 2.5 -4 meter.

"Diharapkan para nelayan ataupun wisatawan agar berhati-hati dalam kegiatannya di laut. Untuk angin di pesisir laut selatan terpantau cukup kencang anginnya berkisar 6-25 knot," ujar Adnan, Kamis (21/9/2023).

Ia menjelaskan, tinggi gelombang 2,5 – 4,0 meter berpeluang terjadi di perairan selatan Sukabumi, perairan selatan Cianjur, perairan selatan Garut, perairan selatan Tasikmalaya, perairan selatan Pangandaran, perairan selatan Cilacap, perairan selatan Kebumen, perairan selatan Purworejo, dan perairan selatan Yogyakarta.

Kemudian samudera hindia selatan Sukabumi, samudera hindia selatan Cianjur, samudera hindia selatan Garut, samudera hindia selatan Tasikmalaya, samudera hindia selatan Pangandaran, samudera hindia selatan Cilacap, samudera hindia selatan Kebumen, samudera hindia selatan Purworejo, dan samudera hindia selatan Yogyakarta.

Adnan menghimbau masyarakat agar memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Untuk perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 meter).

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ujar Adnan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement