Senin 18 Sep 2023 19:20 WIB

Kala Ganjar Ditanya Mahasiswa UI: Jika Jadi Presiden, Apakah akan Jadi Boneka Megawati?

Pertanyaan itu sontak membuat Balai Serbaguna UI riuh dengan tepuk tangan.

Mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersiap menyampaikan paparan saat kuliah kebangsaan di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (18/9/2023). Kuliah kebangsaan tersebut bertajuk Hendak Kemana Indonesia Kita? Gagasan, Pengalaman dan Rancangan Para Pemimpin Indonesia.
Foto:

Sebelumnya, peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby menjelaskan, stempel petugas partai dari PDIP bisa merugikan Ganjar Pranowo secara elektoral. Sebab secara tak langsung, publik akan menilai Ganjar dikendalikan oleh partainya.

Hal tersebut berbanding terbalik dengan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. Hal tersebut semakin dikuatkan dengan hasil survei lembaganya yang menyatakan bahwa mayoritas publik tak setuju dengan pemimpin yang diasosiasikan sebagai petugas partai.

"Populasi di Indonesia memang lebih setuju kalau presiden Republik Indonesia ke depan adalah mereka yang lebih independen atau yang lebih mandiri mengambil keputusan, dibanding mereka yang berstatus sebagai petugas partai," ujar Adjie, Jumat (30/6/2023).

Ganjar yang diasosiasikan sebagai petugas partai semakin terlihat ketika ia menjadi salah satu sosok yang menolak kehadiran tim nasional Israel dalam perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Penolakan tersebut berujung pada gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah gelaran tersebut.

Padahal, Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 sangat dinantikan masyarakat dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Karena, perhelatan tersebut dapat menjadi salah satu legasi atau warisan Jokowi jelang berakhirnya masa kepemimpinannya pada 2024.

"Dengan Pak Ganjar yang di-branding sebagai petugas partai, ini kemudian memunculkan persepsi bahwa Pak Ganjar merupakan tokoh yang dikendalikan atau dikontrol oleh ketua umum partainya dalam hal ini Ibu Megawati, dibanding Pak Jokowi," ujar Adjie.

"Jadi asosiasi Ganjar terhadap Ibu Mega itu lebih kuat dibanding asosiasi Ganjar terhadap Pak Jokowi," sambungnya.

Dampak elektoralnya akan semakin terasa ketika pesaingnya, yakni Prabowo justru berbanding terbalik dengan Ganjar yang diasosiasikan sebagai petugas partai. Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju itu merupakan orang nomor satu di Partai Gerindra.

"Jadi alasan-alasan inilah yang kemudian membuat saat ini publik cenderung melihat Pak Prabowo itu lebih kuat asosiasinya dengan Pak Jokowi dibandingkan Pak Ganjar Pranowo. Jadi kekuatan asosiasi ini sangat penting bagi mereka yang ingin mendapatkan endorsement dari Pak Jokowi," ujar Adjie.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement