Proses bonding
Selama sepekan terakhir, dua bayi tertukar di Bogor tengah menginap di rumah orang tua biologisnya masing-masing. Sang bayi pun kerap celingukan mencari suara orangtua asuhnya, ketika para ibunya sedang berkomunikasi melalui sambungan telepon.
Kuasa hukum Siti Mauliah, Rusydiansyah Nur Ridho, mengatakan bayi GB (1 tahun) selama sepekan telah menginap di rumah Siti di Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor. Siti pun tetap berkomunikasi dengan ibu asuh GB, yakni Dian Prihatini.
Menurut Rusydi, bayi Siti menunjukkan perkembangan yang baik. Namun ketika Siti berbincang dengan Dian melalui sambungan telepon, bayi GB celingukan mencari suara Dian.
“Perkembangannya sudah mulai baik saya lihat. Awal-awal rewel. Kan Bu Dian dan Bu Siti saling kontak, kalau dengar suaranya (Bu Dian) dia merespon, kayak masih dengar suaranya. Kan belum bisa ngomong, jadi cuma celingak celinguk pas dengar suaranya,” kata Rusydi kepada Republika, Senin (19/9/2023).
Saat ini, kata Rusydi, bayi GB mulai berbaur dengan anggota keluarga biologisnya yang ikut mengasuh. Kendati demikian, ia melihat bahwa kedua orangtua bayi ini membutuhkan pendampingan secara psikologis.
Sebab, sambung dia, selama sepekan ini keduanya semakin merindukan anak asuhnya yang kini ada di rumah Dian dan Hartono, yakni bayi GL. Terutama untuk sang ibu yang sehari-hari selalu bersama bayinya
“Sebenarnya butuh bantuan psikologis. Jadi dia pada mau masa pertukaran, nggak mau kehilangan dua-duanya dan pada mau memiliki dua-duanya. Bu Dian mau dua-duanya atau Bu Siti dua-duanya. Secara hati gitu kan, dari pada kayak gini,” jelasnya.
Diketahui, pada pekan ketiga jelang penyerahan, dua bayi tertukar di Bogor, GL (1) dan GB (1), mulai menginap di rumah orang tua kandungnya. Dari hasil monitoring oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor, keduanya terlihat nyaman dan tidak rewel bersama orangtua kandungnya.
Bayi GL menginap di rumah Dian Prihatini dan Hartono di Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor. Sedangkan bayi GB menginap di rumah Siti Mauliah dan Tabrani di Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor.