REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menilai kehadiran Partai Demokrat di Koalisi Indonesia Maju dapat memberikan efek elektoral bagi Prabowo Subianto. Syaratnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) banyak membantu dalam kontestasi pilpres.
Menurut Denny, jika SBY all out, maka akan banyak sekali para pendukung lama presiden ke-6 RI itu ikut memberikan sokongan. Denny menyebut, SBY bisa mengajak kembali komunitas lamanya untuk mendukung Prabowo.
"Demokrat juga dapat diberikan tugas khusus fokus di Jawa Timur, karena itulah wilayah battle ground yang menentukan menang dan kalah seorang capres," kata Denny, Senin (18/9/2023).
Denny mengatakan apabila bakal capres Ganjar Pranowo melawan Prabowo Subianto di putaran kedua Pilpres 2024, maka masing-masing kandidat memiliki keunggulan. Prabowo unggul di Jawa Barat dan Ganjar unggul di Jawa Tengah, sehingga Jawa Timur menjadi pertaruhan.
Oleh karena itu, siapa pun yang unggul di Jawa Timur akan besar kemungkinan unggul di keseluruhan pertarungan calon presiden. "SBY lahir di Pacitan, Jawa Timur. Dia mendirikan museumnya di sana. Dibandingkan wilayah lain, Jawa Timur lebih hangat ke SBY dan Partai Demokrat," kata Denny.
Pada Ahad kemarin, SBY bersama Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dengan didampingi jajaran anggota Majelis Tinggi dan DPP Partai Demokrat, bertemu Prabowo Subianto di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dalam pertemuan itu, Partai Demokrat menyampaikan dukungannya secara langsung kepada Prabowo untuk maju sebagai bakal capres pada Pilpres 2024.
Deklarasi resmi Partai Demokrat mendukung Prabowo akan disampaikan secara langsung oleh AHY di hadapan para kader saat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat pada Kamis (21/9/2023). "Peran Demokrat untuk Prabowo yaitu dapat memberi efek elektoral jika SBY all out dan turun gunung (memenangkan Prabowo)," kata Denny.