Sabtu 16 Sep 2023 00:16 WIB

Ganjar Dinilai Memiliki Pemikiran Orisinil Dalam Memimpin

Ganjar jarang ke kantor saat menjabat gubernur Jateng karena turun ke masyarakat.

Penulis Hamid Basyaib berikan keterangan kepada wartawan usai peluncuran bukunya yang berjudul
Foto: ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat
Penulis Hamid Basyaib berikan keterangan kepada wartawan usai peluncuran bukunya yang berjudul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Penulis buku "Membongkar Pikiran Ganjar" Hamid Basyaib menilai mantan gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memiliki pemikiran orisinil. Selain itu, ia menilai Ganjar juga memiliki pemahaman yang baik dalam politik dan pemerintahan.

"Ganjar memiliki pemikiran yang orisinil dalam memahami kondisi masyarakat. Rekam jejak selama 10 tahun memimpin Jateng tidak ada masalah dari segi kebebasan berpolitik," kata Hamid dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (15/9/2023).

Baca Juga

Hamid menilai Ganjar merupakan pejuang yang merasakan penindasan di era Orde Baru. Menurutnya, pengalaman tersebut membuat Ganjar memahami keinginan rakyat dan membuat kebijakan yang pro-rakyat.

"Berdasarkan pengakuan orang-orang di sekeliling Ganjar yang saya wawancarai, Ganjar jarang ke kantor, dia benar-benar turun ke bawah melihat kondisi masyarakat," ujarnya.

Dia menceritakan, Ganjar pada satu tahun pertama memimpin Provinsi Jawa Tengah, melakukan konsolidasi internal di lingkungan pemerintah provinsi. Selanjutnya Ganjar keliling ke seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah sehingga tahu seluk beluk persoalan di provinsi yang jumlah penduduknya terbanyak ketiga di Indonesia itu.

"Dengan karakter yang rajin turun ke bawah itu, Ganjar dengan mudah memenangkan Pilkada Jateng untuk kedua kalinya. Karena tidak mudah memenangkan pilkada di Jateng dengan jumlah penduduk sebanyak 36 juta lebih," katanya.

Hamid menilai ada alasan sederhana kenapa Ganjar sangat paham kondisi masyarakat, yaitu karena Ganjar adalah bagian langsung dari rakyat kecil. Dia mengungkapkan bahwa Ganjar merupakan anak seorang polisi "rendahan" dan ibu yang merupakan tukang jahit.

"Ganjar hampir tidak bisa kuliah karena keluarganya tidak memiliki biaya. Setelah lulus SMA, Ganjar cium kaki ibunya agar bisa kuliah. Lalu di UGM di awal kuliahnya, Ganjar mencari uang dengan melatih anak SMA naik gunung," katanya.

Hamid menekankan bahwa hal penting yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah pemahaman dan penghayatan terhadap persoalan yang terjadi di masyarakat. Menurut dia, hal itulah yang membuat Ganjar sangat mengerti secara rinci permasalahan di masyarakat, karena Ganjar merupakan bagian dari rakyat kecil.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement