REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung Dudi Prayudi mengatakan 40 Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sudah dapat beroperasi normal kembali. Dari 135 TPS di Kota Bandung, hanya 83 TPS yang masih oveload. Sisanya sekitar 20 TPS sedang dalam penanganan.
"Saat ini ada 83 Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah yang overload. Lalu sekitar 40 TPS disebut sudah normal, dan sekitar 20 TPS sedang dalam penanganan," ujar Dudi, Kamis (14/9/2023).
Berkurangnya TPS overload, kata Dudi, merupakan hasil dari ditambahnya kuota ritase pengiriman sampah Kota Bandung ke TPA Sarimukti, dari 1.141 ritase menjadi 4.000 ritase. Ritase harian yang sebelumnya tidak pernah lebih dari 100 ritase per hari, kini melonjak tajam menjadi 175 ritase sehari.
"Kemarin telah mencapai 175 ritase, sudah 70 persen sebetulnya. Kami mengirim sampah-sampah di TPS yang beberapa waktu sempat tertahan. Dan tentunya kami berupaya agar ini bisa segera ditangani," kata Dudi.
Meski begitu, Dudi menekankan bahwa persiapan pembukaan TPS Darurat Gedebage akan terus dilakukan. Menurutnya, lahan seluas dua hektare di kawasan GBLA tersebut tetap menjadi salah satu solusi yang diupayakan Pemkot Bandung untuk mengatasi persoalan darurat sampah.
"Lahan ini dapat menampung 30 ribu meter kubik atau 10 ribu ton sampah. Skema di tempat yang akan dijakdikan TPS sementara, tidak dikubur seperti di Tegalega, namun dibuang seperti biasa," tegas Dudi.
Saat ini, proses penyiapan lahan masih terus dilakukan, salah satunya dengan pengerasan akses jalan masuk ke kawasan ini. Meski begitu, Dudi menyebut, pembuangan ke TPA Sarimukti tetap menjadi upaya utama yang dilakukan untuk mengurangi tumpukan sampah di Kota Bandung.
Ia juga berharap, kondisi di TPA Sarimukti segera berangsur normal. Sebab, lahan penyimpanan yang dipersiapkan Pemkot Bandung bersifat sementara. "TPS darurat ini sifatnya untuk penyimpanan sementara. Itu pun kami persiapkan sembari menunggu TPA Sarimukti normal, sehingga lahan ini jangan sampai terpakai," kata Dudi.
Sebelumnya, Pelaksana Harian Wali Kota Bandung Ema Sumarna menjelaskan, Pemkot Bandung berupaya mengakselerasi operasional TPS Darurat di Gedebage sebagai tempat pembuangan sampah sementara. Lokasi tersebut merupakan lahan yang sebelumnya sempat direncanakan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
"Kita siapkan lahan dua hektare di Gedebage untuk TPS Darurat Sementara. Ini hanya untuk penimbunan sementara, setelah ritase normal kita kirimkan kembali ke Sarimukti," kata Ema.
Selain itu, Pemkot Bandung juga tengah memproses pembelian alat pemilah sampah Gibrik Mini serta pengadaan dua loader untuk mempercepat proses pengolahan sampah. Ema menyebut, Gibrik Mini tersebut dapat memilah sampah sebanyak dua ton dalam satu jam operasional.
Nantinya, Gibrik Mini akan ditempatkan di TPS yang berat seperti di Tegallega, Ciwastra, Gedebage, Babakan Siliwangi. "Kami sekarang sedang berproses memberi 2 loader dari Biaya Tak Terduga untuk mendorong seperti yang di Ciwastra," ujarnya.
"Kita juga sedang proses membeli gibrik mini untuk memilah sampah, sudah ada e-katalog. Dalam satu jam dapat memilah dua ton. Dan itu sudah tercacah dan memudahkan kita, kita akan pasang di TPS yang berat," kata dia menambahkan.