REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Bali, mengeluarkan peringatan dini kekeringan terjadi di 14 kecamatan di Bali karena sudah tidak turun hujan hingga 123 hari.
"Waspada kekeringan di wilayah Bali bagian utara dan timur," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar I Nyoman Gede Wiryajaya di Denpasar, Bali, Senin (11/9/2023).
Ia menjelaskan, peringatan dini kekeringan di 14 kecamatan tersebut tersebar di lima kabupaten, yakni Buleleng, Tabanan, Bangli, Karangasem dan Badung. Ia memerinci untuk di Kabupaten Buleleng memiliki sebaran kekeringan yang paling banyak, yakni di Kecamatan Banjar, Buleleng, Busungbiu, Gerokgak, Kubutambahan, Sawan, Seririt, Sukasada, dan Tejakula.
Kemudian di Kabupaten Tabanan di Kecamatan Pupuan, Kabupaten Bangli di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Karangasem di Rendang dan Kubu, serta Kabupaten Badung di Kecamatan Petang. Ada pun Kecamatan Kubu memegang rekor tidak ada hujan selama 123 hari, kemudian di Tejakula dan Sukasada selama 70 hari.
BBMKG memasukkan Kecamatan Kubu dan seluruh wilayah Kabupaten Buleleng dalam kategori awas kekeringan, sedangkan kategori waspada di Pupuan, Petang, Kintamani dan Rendang. Secara umum, lanjut dia, hari tanpa hujan di Bali berada pada kategori sangat pendek yakni satu hingga lima hari tidak turun hujan hingga kategori kekeringan ekstrem.
Meski sudah masuk puncak musim kemarau di Bali, BBMKG memperkirakan masih berpeluang terjadi hujan di beberapa titik di Pulau Dewata. Namun, distribusi curah hujan di Bali secara umum terbilang rendah yakni antara 0-14 milimeter per 10 hari/dasarian.
BBMKG memperkirakan sejumlah kecamatan di Bali masih berpeluang hujan pada 11-20 September 2023 yakni di Kabupaten Tabanan yakni di Selemadeg, Penebel, Marga, kemudian Kabupaten Badung di Abiansemal, Mengwi. Selanjutnya di Kabupaten Gianyar di Tegalalang, Tampaksiring, kemudian di Kabupaten Bangli di Susut, Tembuku, Bangli, di Kabupaten Klungkung di Kecamatan Klungkung, Banjarangkan, Dawan, dan di Kabupaten Karangasem di Rendang, Bebandem, Selat, Sidemen, dan Manggis.