REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua Film Terpilih Festival Film Bulanan Lokus 7 telah resmi diumumkan. Film Terpilih pertama diraih oleh film ‘Titip Sendal’ karya sutradara Riqhi Alvin Sani, produksi Historia Kreator, asal Pontianak, Kalimantan Barat.
Salah satu tim kurator Festival Film Bulanan yang juga merupakan Senior Business Development Manager of IDN Media, Rahma Guntari, mengatakan film ‘Titip Sendal' adalah film yang sangat berkesan.
“Film ‘Titip Sendal', buat aku itu film berkesan banget. Film ini simpel. Ceritanya orang mau vaksin, titip sendal. Mungkin enggak cuma di Kalimantan yang melakukan hal itu, tapi dia (tim film ‘Titip Sendal’) bisa mengolah ide ini menjadi sesuatu yang menarik. Adegan-adegannya juga bagus menurutku. Smooth banget sih, filmnya. Enjoyable untuk ditonton. Itulah alasan mengapa aku memilih film ini menjadi nomor 1,” kata Rahma, di Jakarta, Rabu (o7/09/2023).
Sementara Film Terpilih kedua diraih oleh film ‘Panen', karya sutradara Garry Cantona, produksi Miopi Pictures, asal Berau, Kalimantan Timur.
Rahma berpendapat film ‘Panen', dari segi cerita membuat penasaran dan ingin terus menonton hingga akhir cerita.
“Film Panen memiliki gagasan yang besar banget, tapi justru sebagai penonton aku enggak bisa baca ini film, ceritanya tentang apa, sih? Oh, ternyata ceritanya tentang ini pada at the end di filmnya. Mmm, ternyata bagus, ya. Dikarenakan enggak bisa baca dan dibuat penasaran, itu sih, yang bikin aku mencoba menonton terus sampai akhir. Alurnya yang tidak terbaca dan buat penasaran, itulah alasan kenapa memilih film ini,” ungkap Rahma.
Menurut Dosen Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta serta Resensator Film, Mohamad Ariansah, yang juga menjadi salah satu tim kurator Festival Film Bulanan, film-film di lokus 7 secara keseluruhan karya-karyanya menarik dan memiliki kecenderungan menggerakkan dunia.
“Secara umum lokus Kalimantan itu kalau aku resumekan, film-filmnya ambisius. Film-filmnya punya gagasan besar. Kalimantan ini menarik karena karya-karya filmnya memiliki kecenderungan menggerakkan dunia. Mereka (para kreator film di Kalimantan) semacam punya keunikan sendiri. Mereka berani bicara mengenai gagasan besar tentang ekologi dan isu-isu yang ada di dunia seperti isu eksploitasi hutan, isu tentang pembangunan, suara dari kultur dayak, dan lain sebagainya,” kata Ariansah memaparkan.
Bagi Ale, kedua Film Terpilih adalah tawaran yang terbaik dari lokus 7 ini. “Film ‘Titip Sendal’ dengan tema yang familiar sehingga memiliki kesan remeh-temeh, tapi justru bisa memberikan kesan akrab bagi kita berlima (semua tim kurator),” ujarnya.
Sementara itu, film ‘Panen' memiliki cerita yang lebih kompleks. “Film ini bagus dan proper untukku,” kata Ariansyah. Hal senada juga diungkapkan oleh Rahabi Mandra, Sutradara dan Penulis Naskah yang turut menjadi kurator, “Film ‘Panen’, kualitas plot twist yang sering kali diharapkan ada di dalam sebuah film pendek berhasil dihadirkan oleh pembuatnya. Kaidah visual dan pemilihan shot juga apik. Bila saja ketekunan dalam melakukan pendalaman akting lebih hadir selama prosesnya, film ini bisa tampil lebih memukau lagi,” tutur Rahabi.
Atas terpilihnya kedua film ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, menyampaikan selamat dan berharap bisa mengangkat eksistensi pelakunya hingga go international.
“Selamat kepada tim produksi film ‘Titip Sendal’ dan ‘Panen’. Semoga kedua Film Terpilih dari lokus Kalimantan ini bisa mengangkat eksistensi pelaku ekonomi kreatif di sektor perfilman tanah air, khususnya film pendek hingga go international, ya!” puji Sandiaga Uno.
Menparekraf lebih lanjut menjelaskan kalau tim produksi dari dua Film Terpilih dan para kreator film pendek di Kalimantan adalah contoh anak-anak muda yang sangat menginspirasi.
“Mereka contoh anak-anak muda yang sangat menginspirasi. Harapannya agar teman-teman Milenial dan Gen Z terus produktif dan inovatif sehingga lapangan kerja tercipta dan ekonomi terus membaik,” kata Sandiaga Uno.
Sebagai bentuk apresiasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, bagi kedua Film Terpilih akan mendapat sertifikat, suvenir, kesempatan mengikuti workshop perfilman, dan menjadi nominasi di malam penganugerahan Festival Film Bulanan yang diselenggarakan pada bulan Desember.