REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto, setuju dengan pendapat yang menyebut dirinya butuh calon wakil presiden dari kalangan anak muda. Bahkan, Prabowo menyebut sejumlah nama tokoh muda yang berpotensi jadi pendampingnya.
Hal itu disampaikan Prabowo ketika konferensi pers bersama putri mendiang Presiden Gus Dur, Yenny Wahid, usai keduanya menggelar pertemuan tertutup di kediaman Ketua Umum Partai Gerindra itu di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (6/9/2023) malam.
Pernyataan tersebut mencul usai awak media bertanya kepada keduanya apakah Yenny Wahid masuk dalam daftar kandidat cawapres pendamping Prabowo. Yenny mengaku berharap Prabowo memilih sosok yang merepresentasikan anak muda sebagai cawapres.
"Karena kita butuh anak-anak muda terwakili suaranya dan Pak Prabowo siapa pun cawapres yang dipilih mewakili anak muda," kata Yenny, Rabu (6/9/2023).
Dia lantas bertanya kepada Prabowo menyetujui harapannya itu. "Cocok," jawab Menteri Pertahanan itu singkat.
Menurut Yenny, penentuan kriteria adalah hal yang penting dilakukan terlebih dahulu. Soal siapa yang akhirnya menjadi cawapres pendamping Prabowo, itu urusan lain. "Perkara garis tangan yang jadi (cawapres)," ujarnya.
Prabowo langsung menanggapi pernyataan Yenny itu dengan menyebut nama-nama tokoh muda, yang kebetulan sering digadang-gadang akan menjadi cawapres pendampingnya. Dia menyebut nama Menteri BUMN Erick Thohir, Wali Kota Solo sekaligus putra Presiden Jokowi, yaitu Gibran Rakabuming, dan mantan gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Erick muda, Gibran muda. Banyak yang muda. Ridwan Kamil oke," ujar Prabowo.
Sebagai catatan, pertemuan Prabowo dan Yenny itu terjadi hanya berselang tiga hari dengan acara deklarasi pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Muhaimin alias Cak Imin merupakan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), partai yang didirikan oleh Gus Dur.
Cak Imin dan Yenny diketahui berkonflik dalam beberapa tahun terakhir ihwal perebutan kepemimpinan PKB. Di sisi lain, keputusan PKB mendukung Anies itu berarti mencabut dukungan yang telah mereka diberikan kepada Prabowo selama setahun terakhir. Hengkangnya PKB ini tak terlepas dari sikap Prabowo yang tak kunjung menetapkan Imin sebagai cawapres pendampingnya.