Rabu 06 Sep 2023 19:39 WIB

Rocky Gerung Nikmati Jawab 40 Pertanyaan dari Penyidik Bareskrim

Rocky Gerung hari ini diperiksa hampir tujuh jam di kasus dugaan ujaran kebencian.

Rep: Bambang Noroyono, Febryan A, Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Pengamat Politik Rocky Gerung berjalan usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (6/9/2023). Rocky Gerung memenuhi panggilan Bareskrim Polri untuk memberikan klarifikasi terkait kasus dugaan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo.
Foto:

Perkara ini bermula ketika Rocky menyampaikan orasi dalam pertemuan aliansi buruh di Bekasi beberapa waktu lalu. Potongan video orasinya tersebar di media sosial, yang isinya mengkritik keras kebijakan Presiden Jokowi membangun megaproyek Ibu Kota Nusantara (IKN).  

"Begitu Jokowi kehilangan kekuasaan dia jadi rakyat biasa, nggak ada yang peduli nanti. Tapi ambisi Jokowi adalah pertahankan legacy. Dia masih ke Cina nawarin IKN. Masih mondar-mandir dari ke koalisi ke koalisi lain, cari kejelasan nasibnya," ujar Rocky dalam video tersebut.  

"Dia pikirin nasibnya sendiri, dia nggak pikirin kita. Itu bajingan yang tolol. Kalau dia bajingan pintar, dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat, tapi bajingan tolol sekaligus pengecut. Bajingan tapi pengecut," kata Rocky melanjutkan. 

Jokowi merespons dengan menyebut pernyataan Rocky itu hanya "hal-hal kecil" dan menyebut dirinya hanya ingin fokus menjalankan tugas sebagai presiden. Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara, Faldo Maldini, pun mengatakan Istana tidak akan melaporkan Rocky Gerung ke kepolisian.

"Jika diserang dan dihina itu kan sudah makanan sehari-hari Bapak Presiden," kata Faldo kepada wartawan di Jakarta, Selasa (1/8/2023).

Di sisi lain, Moeldoko menyampaikan respons keras dengan menyebut Rocky sudah menyerang pribadi atasannya, Presiden Jokowi. "Kalau bersinggungan dengan itu saya akan berdiri paling depan itu. Saya sebagai prajurit biasa mempertaruhkan nyawa di medan perang tanpa kalkulasi apalagi menghadapi situasi seperti ini biasa. Jadi jangan coba-coba mengganggu Presiden. Saya ingin tegaskan itu," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (3/8/2023). 

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, menilai apa yang dilakukan Rocky Gerung sudah masuk delik penghinaan terhadap Presiden dan tidak bisa lagi dikategorikan sebagai kritik. Bahkan, Hasto melanjutkan, hal itu sudah masuk ke kategori ujaran kebencian.

"Jangan manfaatkan kebaikan Presiden Jokowi yang membangun kultur demokrasi dengan respek terhadap kebebasan berpendapat dan berorganisasi, lalu dipakai mencela Presiden dengan cara-cara yang tidak berkeadaban," katanya.

"Pak Jokowi tidak hanya Presiden RI, beliau adalah kader kami. Partai berdiri di depan jika ada yang merendahkan harkat dan martabat Presiden," ujar Hasto, menegaskan.

photo
Ke mana Jokowi berlabuh? - (Republika/berbagai sumber)

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement