Kamis 07 Sep 2023 00:05 WIB

Misteri Gelang Dobel ‘Biang Kerok’ Bayi Tertukar di RS Sentosa

Pengacara sebut ada dua gelang atas nama Dian dalam kasus bayi tertukar.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Teguh Firmansyah
Polres Bogor mengungkapkan dua bayi yang dilahirkan di RS Sentosa Bogor pada Juli 2022 memang tertukar dari hasil tes DNA yang dilakukan pada Senin (21/8/2023). Dua ibu yakni Siti Mauliah dan D pun saling berpelukan dalam konferensi pers pada Jumat (25/8/2023) malam di Mapolres Bogor.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Polres Bogor mengungkapkan dua bayi yang dilahirkan di RS Sentosa Bogor pada Juli 2022 memang tertukar dari hasil tes DNA yang dilakukan pada Senin (21/8/2023). Dua ibu yakni Siti Mauliah dan D pun saling berpelukan dalam konferensi pers pada Jumat (25/8/2023) malam di Mapolres Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Gelang bayi yang dobel disinyalir menjadi biang kerok tertukarnya dua bayi berinisial GL (1 tahun) dan GB (1) di Rumah Sakit Sentosa pada Juli 2022. Pihak rumah sakit masih bingung terkait hal ini lantaran perawat yang terlibat pun bingung karena peristiwa ini sudah terjadi setahun lalu.

Juru Bicara RS Sentosa Gregg Djako mengatakan, dua bayi laki-laki itu dipasang gelang dengan nama Dian Prihatini dan Hartono. Padahal, salah satu bayi merupakan bayi dari pasangan Siti Mauliah dan Tabrani.

Baca Juga

Gregg mengaku belum mengetahui apakah saat itu ditemukan gelang atas nama Siti Mauliah yang tidak dipasang atau bahkan tidak ditulis. Namun, informasi terkait gelang dobel ini sudah menjadi isu umum.

“Informasinya itu semuanya juga simpang siur. Karena saya sampai sekarang juga bingung itu tertukarnya kapan. Karena kami dalami ke mereka (perawat), mereka juga bingung. Mereka juga tidak tahu karena kejadian sudah setahun lalu,” kata Gregg kepada Republika, Rabu (6/9/2023).

Kendati demikian, Gregg mengatakan, pihak manajemen rumah sakit telah mendalami perihal gelang bayi ini. Terutama terkait dua perawat yang meminta gelang bayi ke rumah Siti Mauliah, setelah Siti pulang dari RS Sentosa pada Juli 2022.

Menurut Gregg, rumah sakit bahkan tidak mengetahui jika saat itu perawat mendatangi Siti ke rumahnya. “Sudah kami dalami dan mereka akui itu inisiatif sendiri tanpa sepengetahuan manajemen. Itu tidak bertindak atas nama rumah sakit karena tidak ada perintah. Itu jalan sendiri. Kan kalau rumah sakit harus ada surat tugas,” jelasnya.

Lebih lanjut, Gregg mengatakan, dari informasi yang diterimanya, para perawat tersebut melihat ada gelang bayi yang copot. Setelah itu, perawat menulis lagi gelang dengan nama Dian Prihatini dan Hartono.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement