REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Bupati Karawang, Jawa Barat, Cellica Nurrachadiana menyebutkan pasokan air untuk mengairi areal persawahan pada musim kemarau saat ini masih cukup dan aman.
"Pasokan air untuk mengairi areal sawah di Karawang dipastikan aman hingga beberapa bulan ke depan," kata Cellica di Karawang, Ahad (4/9/2023).
Pihaknya sebelumnya telah berkoordinasi dengan Perusahaan Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur terkait dengan ketersediaan air untuk areal persawahan.
"Alhamdulillah, untuk Karawang PJT telah memastikan suplai air untuk sawah aman sampai Desember nanti, dengan cakupan 97,4 mdpl," katanya.
Walaupun ada penurunan debit air di saluran irigasi, kata dia, penurunannya hanya 1 centimeter per hari. Jadi Karawang kemungkinan tidak akan kekurangan air untuk mengairi areal persawahan.
"Persoalan yang ditemui ialah terkait dengan sedimentasi lumpur dan sampah di saluran irigasi dan saluran pembuang. Kini persoalan itu sedang dalam penanganan," kata dia.
Atas persoalan itu, Cellica berharap pemerintah pusat membantu memperbaiki kerusakan sejumlah sarana pengairan untuk pertanian seperti irigasi, embung dan sodetan.
"Sarana pengairan yang rusak harus diperbaiki agar sawah-sawah kita tidak kekeringan pada musim kemarau, demi menjaga ketahanan pangan nasional," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang Asep Hazar sebelumnya menyebutkan kalau areal sawah seluas lebih dari 1.000 hektare dilanda kekeringan.
Sawah yang dilanda kekeringan itu tersebar di sejumlah kecamatan seperti di Kecamatan Rawamerta, Banyusari, Cibuaya, Pakisjaya, Majalaya, Batujaya, Tirtajaya, Rengasdengklok, Pedes, Kutawaluya.
Namun areal sawah yang dilanda kekeringan parah terjadi di Kecamatan Banyusari dan Pakisjaya.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan akan juga menyebutkan areal sawah di sejumlah daerah sekitar Karawang selatan "menganggur" atau tidak bisa ditanami padi pada musim kemarau karena kesulitan air.
Areal sawah yang tidak bisa ditanami pada musim kemarau ini di antaranya tersebar di wilayah Karawang selatan, seperti di Kecamatan Pangkalan, Tegalwaru dan Kecamatan Telukjambe Barat.
Sawah di daerah itu tidak bisa ditanami karena merupakan sawah tadah hujan.
Embung-embung yang ada di wilayah Karawang selatan sudah mengering pada musim kemarau panjang ini. Sehingga areal sawah yang ada di daerah itu tidak bisa ditanami pada musim kemarau.