Sabtu 02 Sep 2023 02:34 WIB

Pengamat Nilai Demokrat tak Serius Dukung Anies Sejak Awal, Ini Analisisnya

Demokrat di pusat dan daerah seharusnya punya andil meningkatkan elektabilitas Anies.

Rep: Febrian Fachri / Red: Andri Saubani
Majelis Tinggi Partai Demokrat resmi memutuskan untuk mencabut dukungan terhadap bakal calon presiden (capres) Anies Rasyid Baswedan, di kediaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jumat (1/9/2023) malam.
Foto:

Diketahui Partai Demokrat meradang begitu ada isu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merapat ke Koalisi Perubahan. Di mana isu yang berkembang PKB merapat dengan jatah Abdul Muhaimin Iskandar menjadi cawapres pendamping Anies.

Partai Demokrat geram dengan keputusan sepihak Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh yang menjodohkan capres Koalisi Perubahan Anies Rasyid Baswedan dengan Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar. Pasangan Anies-Cak Imin dibuat atas manuver Surya tanpa persetujuan Demokrat sebagai anggota Koalisi Perubahan.

"Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat 'dipaksa' menerima keputusan itu (fait accompli)," ucap Sekjen DPP Partai Demokrat anggota Tim 8, Teuku Riefky Harsya di Jakarta, Kamis (31/8/2023). 

Kekesalan Demokrat ini langsung ditunjukkan dengan reaksi menurunkan alat peraga kampanye Demokrat yang bermuatan gambar Anies di daerah-daerah. Begitu juga dengan melakukan take down konten berisi Anies di seluruh akun media sosial Partai Demokrat.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement