REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan dalam deteksinya berhasil memantau sebanyak 566 titik panas yang tersebar di enam kabupaten di Provinsi Kaltim dan telah diinformasikan ke pihak terkait untuk ditindaklanjuti dan ditangani.
"Sebanyak 566 titik panas itu terpantau hari ini mulai pukul 01.00 hingga 17.00 WITA," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman - Sepinggan Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Jumat (1/9/2023).
Titik panas merupakan indikator kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terdeteksi dari suatu lokasi, dengan suhu relatif tinggi dibandingkan dengan suhu di sekitarnya.
Untuk itu, ia mengajak semua lapisan masyarakat saling menjaga dan waspada, seperti tidak membuang puntung rokok sembarangan, kemudian tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan.
Sebaran 566 titik panas tersebut, langsung diinformasikan ke pihak terkait di wilayah kerja masing-masing, termasuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), baik di tingkat provinsi maupun kabupaten untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Sedangkan enam kabupaten yang terdapat 566 titik panas tersebut adalah Paser (28), Kutai Barat (65), Kutai Timur (122), Kutai Kartanegara (199), Berau (169), dan Kabupaten Mahakam Ulu (33) titik panas.
Di Kutai Barat misalnya, yang terdeteksi 65 titik panas tersebar pada lima kecamatan, yakni Bongan 1, Jempang 2, Muara Pahu 2, Nyuatan 6, Penyinggahan 42, dan Kecamatan Tering 2 titik dengan tingkat kepercayaan menengah dan tinggi.
Sedangkan Kabupaten Paser yang terdeteksi 28 titik tersebar di tujuh kecamatan, yakni Tanah Grogot 2, Muara Komam 1, Long Kali 9, Long Ikis 1, Kuaro 2, Batu Engau 7, Batu Sopang 7 titik panas.
"Di Kabupaten Berau yang terpantau 169 titik tersebar di 10 kecamatan, yakni Teluk Bayur 9, Talisayan 7, Tabalar 7, Segah 55' Sambaliung 10, Pulau Derawan 50, Kelay 9, Gunung Tabur 17, Biatan 4, dan Kecamatan Batu Putih 1 titik," kata Diyan.