REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Munculnya nama Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies Baswedan mengejutkan banyak pihak. Meskipun demikian, salah satu partai pendukung Anies, Partai Ummat, menyatakan tetap pada posisi yang sama dari sebelumnya.
"Insya Allah Partai Ummat masih pada posisi yang sama sebagaimana hasil Rakernas awal tahun ini, yaitu mendukung Anies Baswedan sebagai capres," ujar Ketua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi, dalam pesan Whatsapp-nya kepada Republika, Jumat (1/9/2023).
Meskipun demikian, kata Ridho, partainya tetap akan senantiasa waspada akan dinamika yang terus berubah. "Tentu saja sambil tetap awas, melihat ke mana arah angin berhembus. Kita bersiap terhadap perubahan cuaca yang mendadak," kata menantu Amien Rais ini.
Menurut Ridho, pasangan Anies dan Cak Imin bisa membuka jalan persatuan umat. "Anies-Cak Imin dalam pandangan positif kami, Insya Allah menjadi harapan sebagai pembuka jalan bagi persatuan Ummat, khususnya Muhammadiyah dan NU, yang dirindukan sementara bangsa Indonesia sejak lama," katanya.
Dalam perjalanan sejarah bangsa ini, lanjut dia, Muhammadiyah dan NU pernah bergabung dalam satu kapal perjuangan besar yang bernama Masyumi. Menurut suami Tasniem Fauzia Rais itu, jika saja Masyumi waktu itu tetap utuh hingga Pemilu yang pertama tahun 1955, maka Masyumi-lah yang akan menjadi pemenang Pemilu pada saat itu.
"Barangkali duet Anies-Cak Imin akan melanjutkan takdir yang terputus itu. Allah Yang Lebih Tahu," kata Ridho menutup pesannya.
Seperti diketahui, Partai Ummat merupakan salah satu partai pendukung Anies Baswedan. Partai yang didirikan tokoh reformasi Amien Rais itu menyatakan dukungannya untuk Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024 saat gelaran Rakernas I di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (14/2/2023).