Rabu 30 Aug 2023 18:51 WIB

Sawah Petani di Lampung Kering Dua Bulan tak Hujan

Sawah petani sudah retak-retak, padahal tanaman padi sudah berumur dua bulan lebih.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Fuji Pratiwi
Petani padi di Lampung (ilustrasi).
Foto: Humas PTPN VII
Petani padi di Lampung (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Dampak El Nino, selama dua bulan tidak turun hujan, sawah petani di Kabupaten Lampung Selatan dan Kabupaten Lampung Barat mengalami kekeringan. Bila tidak teraliri air sebulan ke depan, petani terancam gagal panen.

Kekeringan melanda sawah petani di Kecamatan Ketapang dan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, dan juga di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat. Tanaman padi petani yang telah berumur dua bulan lebih, terancam gagal panen bila tidak turun hujan atau teraliri air.

Baca Juga

"Sebentar lagi tanaman padi menguning, umurnya sekarang sudah dua bulan lebih. Tapi, kalau tidak turun hujan, diperkirakan akan gagal panen," kata Zaelani, petani di Desa Kecapi, Kalianda, Lampung Selatan, Rabu (30/8/2023).

Menurut dia, kondisi sawah petani saat ini sudah retak-retak. Sawah petani di Kalianda rata-rata sawah tadah hujan, sedangkan saluran irigasi yang ada tidak mengalir lagi airnya.

Kondisi kekeringan juga terjadi pada sawah petani di Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan. Petani di Desa Sidomukti, terpaksa mencari air untuk menyiram tanaman padinya yang sebentar lagi menguning atau siap panen.

"Sekarang tanah sawah petani sudah retak-retak. Tapi, tanaman padinya masih terlihat hijau, belum kering," kata Ardi, petani Desa Sidomukti, Ketapang, Lampung Selatan.

Menurut dia, saat ini sudah tidak turun hujan dua bulan lebih, bila tidak turun hujan, para petani di Ketapang kesulitan mencari air untuk mengairi sawahnya. Dampaknya, petani padi bakal gagal panen.

Hal sama kekeringan terjadi pada petani di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Selatan. Sawah petani di Suoh masih mengandalkan hujan. Saat ini, sawah petani sudah retak-retak kekurangan air.

Menurut Marno, petugas PPL di Suoh, kekeringan melanda sudah dua bulan terakhir. Rata-rata sawah petani di tempat tersebut mengandalkan hujan. "Kering sudah dua bulan," kata Marno.

Dia mengatakan terdapat lebih dari 100 hektare sawah petani di Suoh mengalami kering yang mengakibatkan sawah retak atau pecah-pecah. Bila tidak teraliri air sawah petani terancam gagal panen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement