Sabtu 26 Aug 2023 18:47 WIB

Didukung Kalangan NU, Erick Thohir Jadi Cawapres Penentu Pilpres 2024

Erick merupakan cawapres potensial penentu kemenangan Pilpres 2024.

Ketua Panitia Harlah ke– 100 NU Erick Thohir bersama pengurus PBNU.
Foto: Dok Nahdlatul Ulama
Ketua Panitia Harlah ke– 100 NU Erick Thohir bersama pengurus PBNU.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gelombang besar dukungan dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) mengalir kepada Menteri BUMN Erick Thohir agar maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada 2024.Direktur Eksekutif Surabaya Survei Center (SSC), Mochtar W Oetomo menganggap, dorongan untuk Erick maju sebagai cawapres sudah semakin terlihat.

Utamanya, hadir dari kalangan NU. Hal itu lantaran Erick merupakan cawapres potensial penentu kemenangan Pilpres 2024. Dia menyebut, sinyal kuat Nahdliyin kepada Erick sangat jelas terlihat dari hadirnya berbagai deklarasi dukungan NU di seluruh wilayah Tanah Air.

Baca Juga

Kondisi demikian tentu mendapat perhatian dari banyak kalangan khususnya partai politik (parpol). "Banyak simbol-simbol NU yang melakukan deklarasi untuk Erick Thohir," kata Mochtar kepada media dikutip di Jakarta, Sabtu (26/8/2023)..

Dia menyebut, hadirnya dukungan NU kepada Ketua Umum PSSI tersebut tentunya bukan secara instan terjadi. Erick semakin jadi pilihan Nahdliyin sejak didapuk menjadi anggota kehormatan Banser NU.

Menteri andalan Presiden Jokowi tersebut mempunyai peran besar dalam sejumlah agendan besar NU. Salah satunya adalah ketika Erick Thohir ditunjuk sebagai Ketua Steering Committee (SC) Satu Abad NU di Kabupaten Sidoarjo, beberapa waktu lalu.

Erick juga turut serta menjadi penggagas lahirnya beberapa program yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan wirausaha para santri. Semisal, Pesantrenpreneur, Santripreneur hingga pendirian 250 Badan Usaha Milik NU (BUMNU).

Mochtar menjelaskan, dukungan besar NU tentu mampu menghadirkan dampak elektoral besar sangat signifikan. Pasalnya, rekam jejak perjalanan pilpres selalu menunjukkan peran penting NU dalam menentukan hasil kemenangan.

"Dalam kontestasi pilpres itu faktor Nahdliyin, faktor NU itu selalu menjadi penting karena komposisi merah hijau, komposisi nasionalis NU dalam gelaran Pilpres itu selalu menjadi penantang yang serius," ujar Mochtar.

Tidak heran, eks Presiden Inter Milan tersebut mampu meraih tingkat elektabilitas tertinggi merujuk survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) periode 1-8 Juli 2023. Erick mempati posisi pertama dalam daftar cawapres dengan elektabilitas 21,2 persen. Diikuti M Ridwan Kamil 19,6 persen dan Sandiaga Salahuddin Uno 17,5 persen

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement