Selasa 22 Aug 2023 21:57 WIB

Penjelasan Istana Soal Insiden Jokowi 'Keblabasan' di Upacara Penyambutan Kenegaraan Kenya

Peristiwa tersebut terjadi karena adanya perbedaan tata upacara militer.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Gita Amanda
Presiden Jokowi saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Kenya William Ruto di State House, Nairobi, Kenya, Senin (21/8/2023).
Foto: dok. Laily Rachev - Biro Pers
Presiden Jokowi saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Kenya William Ruto di State House, Nairobi, Kenya, Senin (21/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istana memberikan penjelasannya terkait video viral di mana Presiden Joko Widodo (Jokowi) tampak keblabasan berjalan saat melakukan rangkaian pemeriksaan pasukan di upacara penyambutan kenegaraan di luar negeri.

Deputi Bidang Protokol, Pers, Media, dan Sekretariat Presiden, Bey Machmudin menyebut, peristiwa itu terjadi saat Presiden melakukan kunjungan kenegaraan ke Kenya pada Senin (21/8/2023). "Kejadian tersebut terjadi ketika Bapak Presiden sedang melakukan pemeriksaan pasukan dalam rangkaian penyambutan kenegaraan di Republik Kenya, Senin, 21 Agustus 2023," kata Bey kepada wartawan, Selasa (22/8/2023).

Baca Juga

Ia menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi karena adanya perbedaan tata upacara militer dan aturan keprotokolan negara di Indonesia dan di Kenya. Dalam Tata Upacara Militer dan aturan keprotokolan negara yang berlaku di Indonesia, penghormatan hanya dilakukan satu kali kepada bendera.

"Dalam Tata Upacara Militer (TUM) dan aturan Keprotokolan Negara yang berlaku di Indonesia, penghormatan hanya dilakukan satu kali kepada bendera, yakni saat Presiden dan tamu negara sedang berada di posisi tengah barisan pasukan," jelas Bey.

Sedangkan dalam video yang beredar saat rangkaian upacara penyambutan kenegaraan di Kenya, Jokowi yang tampak sedang berjalan di atas karpet merah tiba-tiba didekati oleh seorang tentara yang mengawalnya. Ia tampak seperti diminta berbalik arah untuk menerima laporan dari seorang tentara dengan seragam merah.

"Jadi hal ini terjadi karena perbedaan TUM dan aturan Keprotokolan Negara," ujar dia.

Selain itu, Bey juga mengaku bahwa tidak ada informasi dan pemberitahuan terkait perbedaan tata upacara militer dan aturan keprotokolan negara di Kenya. "Selain itu, kami juga tidak mendapat informasi dan pemberitahuan terkait TUM dan aturan Keprotokolan Negara di negara tersebut," jelas Bey.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama delegasi terbatas tengah melakukan rangkaian kunjungan kenegaraan ke Afrika. Dalam keterangan pers, Jokowi dan delegasi akan berkunjung ke empat negara, yakni Kenya, Tanzania, Mozambik, dan Afrika Selatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement