Senin 21 Aug 2023 17:55 WIB

IPB: Laila Meninggal Karena Alami Luka Bakar 67 Persen

Karo Komunikasi IPB sebut Laila Atika meninggal karena alami luka bakar 67 persen.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Kampus IPB. Karo Komunikasi IPB sebut Laila Atika meninggal karena alami luka bakar 67 persen.
Foto: Dok IPB
Kampus IPB. Karo Komunikasi IPB sebut Laila Atika meninggal karena alami luka bakar 67 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Mahasiswi Program Pascasarjana S2 Ilmu Nutrisi dan Pakan Fakultas Peternakan IPB University, Laila Atika Sari, yang meninggal dunia usai kebakaran laboratorium pada Sabtu (19/8/2023) mengalami luka bakar 67 persen. Saat ini peristiwa tersebut masih dalam investigasi pihak kampus dan kepolisian.

Kepala Biro Komunikasi IPB University, Yatri Indah Kusumastuti, mengatakan saat ini penyebab korban meninggal dunia masih ditelusuri. Apakah korban meninggal akibat luka bakar atau kekurangan oksigen.

Baca Juga

Sebab, sambung Yatri, ketika berada di rumah sakit korban masih bisa berkomunikasi hingga tengah malam usai kejadian. Sebelum menjalani operasi pada Sabtu (19/8/2023), korban masih aktif bicara.

“Ini kami masih belum tahu, jadi hal ini masih harus ditelusuri sebab sebenarnya meninggalnya. Tapi memang kalau dari sisi luka bakarnya 67 persen di sekujur tubuh,” kata Yatri ketika ditemui Republika di gedung Rektorat IPB University, Senin (21/8/2023).

Lebih lanjut, Yatri mengatakan, sebelum kejadian awalnya korban bekerja di laboratorium dengan teman-temannya. Di mana korban tengah melaksanakan penelitian S2-nya, yaitu analisis lemak bahan pakan dengan metode soxlet.

Menurut Yatri, penelitian yang dilakukan korban dan dua rekannya sesuai dengan prosedur. Serta sudah mendapat izin dari pendamping laboratorium.

Namun, sambung dia, ketika penelitian sudah hampir selesai, korban dan teman-temannya itu merencanakan pulang cepat, sehingga berbagi tugas untuk berbenah. Ketika rekan korban tengah berbenah di ruang lain, diduga kecelakaan tersebut terjadi.

“Yang lainnya pada saat kejadian itu tidak di ruangan, jadi ketika ada salah satu yang melihat ada api, ada asap, mereka kemudian mencoba membantu,” jelasnya.

Yatri mengatakan, dalam analisis lemak yang dilakukan oleh korban terdapat gas yang mudah terbakar. Hanya saja, gas tersebut tidak akan terbakar apabila tidak ada pemantiknya.

“Nah ini sedang dipelajari oleh tim investigasi apa sebenarnya gitu. Jadi sampai saat ini kami belum bisa menjelaskan detail, karena menunggu tim investigasi,” ujarnya.

Sebelumnya, diberitakan Mahasiswi Program Pascasarjana S2 Ilmu Nutrisi dan Pakan Fakultas Peternakan IPB University, Laila Atika Sari, meninggal dunia usai kebakaran laboratorium pada Sabtu (19/8/2023). IPB University pun menyampaikan ucapan duka cita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement