Senin 21 Aug 2023 16:39 WIB

Dialog Kebangsaan Amikom Yogyakarta, Kesadaran Jadi Kunci Kebangsaan

Wawasan dan ilmu lebih mudah diperoleh, yang lebih sulit itu kesadaran.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Gita Amanda
Menurut Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Fachruddin Faiz, kesadaran jadi kunci dalam membangun kebangsaan. (ilustrasi).
Foto: Wahyu Suryana.
Menurut Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Fachruddin Faiz, kesadaran jadi kunci dalam membangun kebangsaan. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Amikom Yogyakarta menggelar Seminar Nasional Dialog Kebangsaan bertajuk 'Membangun Indonesia Merdeka: Peran Mahasiswa dalam Transformasi Pasca dan Pra Kemerdekaan' di Ruang Cinema, Universitas Amikom Yogyakarta, Senin (21/8/2023). Menurut Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Fachruddin Faiz, kesadaran jadi kunci dalam membangun kebangsaan.

"Kebangsaan ini kuncinya kesadaraan. Wawasan dan ilmu lebih mudah diperoleh, yang lebih sulit itu kesadaran," kata Fachruddin, Senin (21/8/2023).

Baca Juga

Fachruddin menjabarkan lima bentuk kesadaran. Kesadaran paling rendah yakni kesadaran apatis. Kesadaran kedua yakni kesadaran formalistik. "Dia jalan yang lain ke utara dia ke utara, yang penting kewajiban dia selesai. Kepenuhan terpenuhi tapi kurang progres," ujarnya. 

Selanjutnya yaitu kesadaran fanatik. Menurutnya kesadaran fanatik itu siap maju dan berkembang hanya saja tertutup. Ia menambahkan, kesadaran keempat yakni egoistik. "Sadar maju, berkembang, kreatif, sayangnya hanya mikir diri sendiri," ungkapnya.

Ia berharap para mahasiswa berada di level kesadaran kelima yakni kesadaran profetik. Menurutnya kesadaran tersebut menjadi kesadaran paling tinggi. "Kesadaran profetik seperti nabi-nabi. Nabi manusia kualitas unggul tapi tidak egoistik," kata Fachruddin.

Peneliti Pusat Studi Pancasila Universitas Gadjah Mada (PSP UGM), Diasma Sandi Swandaru, mengatakan berpikir merdeka menjadi sangat penting. Ia pun mengajak generasi muda untuk menjadi di atas rata-rata. 

Dialog Kebangsaan Universitas Amikom Yogyakarta dihadiri sejumlah tokoh seperti Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan, akademisi UIN Sunan Kalijaga, Fachruddin Faiz dan peneliti PSP UGM, Diasma Sandi Swandaru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement