Senin 14 Aug 2023 04:26 WIB

Pemerintah Bangun Gudang dan Tempatkan Pasukan Atasi Krisis Pangan di Papua

Dengan adanya aparat keamanan, maskapai bisa terbang ke Agandugume, Papua Tengah.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Warga Kabupaten Puncak, Papua Tengah mendapatkan bantuan makanan di tengah bencana kelaparan dan krisis pangan akibat kekeringan.
Foto: Humas Mabes Polri
Warga Kabupaten Puncak, Papua Tengah mendapatkan bantuan makanan di tengah bencana kelaparan dan krisis pangan akibat kekeringan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berencana mempercepat pembangunan gudang logistik dan penempatan pasukan statis aparat keamanan di Distrik Agandugume, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah. Lokasi itu merupakan satu dari tiga distrik yang mengalami krisis pangan hingga menimbulkan korban jiwa.

"Sehingga nanti kalau sudah ada aparat keamanan di sana, kita harap maskapai penerbangan merasa aman dan terlindungi ketika harus mendarat di sana (Agandugume)," kata Muhadjir di Jakarta, belum lama ini.

Baca Juga

Selain Distrik Agandugume, dua wilayah lainnya adalah Lambewi dan Oneri. Warga di tiga distrik itu mengalami bencana kelaparan dan kekeringan hingga kesulitan mendapatkan makanan. Muhadjir menyebut semua proses terus dilakukan, terutama dalam penanganan jangka pendek.

Sedangkan jangka menengah maupun panjang akan dibahas bersama Presiden Jokowi, baru kemudian dikoordinasikan dengan kementerian/lembaga terkait. Muhadjir menyebut, untuk bantuan jangka pendek, pemerintah terus memastikan kebutuhan pangan, obat-obatan, dan infrastruktur dasar dapat terpenuhi termasuk penanganan ibu hamil serta menyusui hingga beberapa bulan ke depan.

Pembangunan lumbung pangan permanen dan jalan dari Sinak ke Agandugume akan dilakukan sebagai upaya jangka menengah. Sehingga, kata dia, kendaraan roda dua maupun roda empat dapat melaluinya dan suplai kebutuhan bahan pangan bisa lebih cepat sampai.

Menurut Muhadjir selain faktor cuaca, jalan yang dilalui sangat tidak memadai untuk kendaraan. Saat ini, sambung dia, wilayah itu hanya dapat dilalui dengan berjalan kaki selama dua hari satu malam dari Sinak menuju Agandugume. Hal tersebut menjadi kendala pemerintah dalam mensuplai bantuan logistik.

"Ini yang menyulitkan kita termasuk cuaca yang sulit ditebak. Tetapi alhamdulilalh beberapa hari ke depan bisa ditangani dengan baik dan kita pastikan tiga bulan ke depan tidak ada masalah dalam pemenuhan pangan sampai menunggu pulihnya sektor pertanian di tiga distrik ini," ucap Muhadjir.

Sedangkan rencana jangka panjang, dia menambahkan, penguatan infrastruktur komunikasi dengan pembangunan base transceiver station (BTS) menjadi salah satu yang prioritas. Dengan begitu, informasi dapat lebih cepat tersampaikan ke masyarakat. Selain itu, perlunya penguatan aspek keterlibatan masyarakat sekitar dalam rangka membangun keterikatan sosial yang lebih baik.

"Pesan Bapak Presiden, supaya nanti ketika membangun itu melibatkan unsur masyarakat terutama penduduk asli sana, itu kalo bisa dirangkul untuk ikut terlibat didalam program ini termasuk pada program-program berikutnya," kata Muhadjir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement