Kamis 10 Aug 2023 15:04 WIB

Usut Dugaan Pelecehan Seksual Miss Universe, Penyidik Panggil Pihak Hotel

Penyidik memanggil pihak hotel untuk mengusut dugaan pelecehan seksual Miss Universe.

Rep: Ali Mansur/ Red: Bilal Ramadhan
Ilustrasi Pelecehan Seksual. (Republika/Prayogi). Penyidik memanggil pihak hotel untuk mengusut dugaan pelecehan seksual Miss Universe.
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi Pelecehan Seksual. (Republika/Prayogi). Penyidik memanggil pihak hotel untuk mengusut dugaan pelecehan seksual Miss Universe.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik Polda Metro Jaya berencana untuk memanggil pihak hotel yang diduga menjadi tempat dugaan pelecehan seksual di ajang Miss Universe Indonesia. Namun penyidik belum membeberkan kapan pihak hotel tersebut dipanggil. 

“Berikutnya kita akan panggil pihak hotel,” kata Plh Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Yuliansyah kepada awak media, Kamis (10/8/2023).

Baca Juga

Menurut Yuliansyah, pemanggilan terhadap pihak hotel sebagai tindaklanjut laporan dari peserta sekaligus korban pelecehan seksual dalam tahapan body checking di ajang tersebut. Hingga saat ini diduga ada 30 finalis yang diduga menjadi korban pelecehan seksual di ajang kontestan kecantikan tersebut.

Selain itu, kata Yuliansyah, pihaknya sudah mendatangi lokasi hotel pada hari Rabu (9/8/2023) kemarin. Dalam kesempatan itu, pihak penyidik hanya mengecek kondisi umum dari hotel. Sehingga, dia tidak mengungkapkan hasil dari pengecekan hotel yang diduga menjadi lokasi terjadinya pelecehan seksual tersebut. 

"Penyidik hanya mengecek gambaran umum TKP (tempat kejadian perkara) saja agar ada gambaran kemudian kita lakukan pendalaman lagi," ungkap Yuliansyah.

Sebelumnya, kuasa hukum korban Mellisa Anggraini mengatakan, pada saat kejadian, kliennya diminta melakukan pengecekan badan atau body checking tanpa busana alias telanjang. Namun adanya tahapan body checking dan difoto dalam keadaan tanpa busana tersebut tidak pernah diberitahukan kepada korban sebelumnya. Sehingga kliennya merasa dirugikan dengan adanya tahapan foto telanjang tersebut. 

"Body checking ini tidak pernah ada di rundown acara, tiba-tiba mereka dihadapkan seolah-olah ditodong harus melakukan body checking dengan cukup membuat klien kami ini terpukul merasa martabatnya dihinakan," tegas Mellisa. 

Tidak hanya itu, Mellisa menegaskan bahwa perbuatan yang dilakukan oleh terlapor sudah merendahkan harkat dan martabat seorang perempuan. Apalagi adegan atau tahapan body checking dengan foto telanjang tersebut tidak hanya disaksikan oleh sesama kaum hawa tapi juga ada lawan jenis di ruangan body checking tersebut. 

"Pada saat dilakukannya body checking, tidak hanya sesama jenis yang ada di sana, tetapi ada pihak lawan jenis, dan ini kan sangat menyakitkan hati, baik oleh keluarga N, orang terdekat, sponsor, dan lain-lain itu kan sungguh sangat mengecewakan," keluh Mellisa.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement