REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Nasdem yang juga anggota Tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Willy Aditya menanggapi isu yang menyebut pihaknya tengah menguji elektabilitas Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh untuk menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Rasyid Baswedan. Menurutnya, pernyataan tersebut hanyalah 'lucu-lucuan' saja.
"Itu lucu-lucuan banget, enggak perlu saya tanggapi, toh Pak Surya enggak pengin maju jadi apa-apa. Kadang-kadang kita harus waras dengan akal sehat, Pak Surya membuat ini untuk memajukan putra-putri terbaik," ujar Willy di Nasdem Tower, Jakarta, Kamis (10/8/2023).
Surya Paloh, jelas Willy, tak memiliki ambisi seperti itu pada kontestasi nasional. Ia berkaca pada sebelum pemilihan presiden (Pilpres) 2014, ketika Surya Paloh menolak tawaran Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Joko Widodo atau Jokowi.
Ini di gedung ini, tahun 2014 ketika Mas Tjahjo, Andi Widjajanto dan Hasto datang itu, dan Hasto datang juga nawarin Pak Surya menjadi pendamping Jokowi, tapi ndak. Jadi itu satu hal yang bukan level Pak Surya, jadi enggak perlu juga," ujar Willy.
"Tapi ini lucu-lucuan lah, tentu banyak dinamika ini ya Koalisi Perubahan datang dengan satu consciousness, kebutuhan bersama untuk perubahan. Banyak orang melihat ini ingin dibubarin tapi tidak ya, tapi kami di dalam solid lah," sambung Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR itu.