Rabu 09 Aug 2023 12:59 WIB

Ketua Umum Perindo dan Ganjar Pranowo Sama-sama Sepakat Jaga NKRI

Berbagai suku ras dan agama yang ada di Indonesia, maka kebersamaan harus terjaga.

Dihadapan Hary Tanoe, Ganjar bicara filosofi Keberagaman Mbah Gondar.
Foto: dok. Republika
Dihadapan Hary Tanoe, Ganjar bicara filosofi Keberagaman Mbah Gondar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo memuji Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo atas pidatonya tentang persatuan di NKRI. Menurut dia, persatuan NKRI bisa terwujud melalui Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia.

Hal tersebut disampaikan pria yang lebih dikenal dengan HT tersebut pada pelantikan Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Provinsi Jawa Tengah. Acara tersebut diadakan di Hotel Padma Semarang, di Jalan Sultan Agung, Kota Semarang, pada Selasa 8 Agustus 2023 malam.

Menurut HT, Ganjar pun memuji dari tujuan PSMTI untuk menjaga Indonesia. Apalagi yang menyebutkan mari sama-sama menjaga Indonesia adalah ketua umum PSMTI, yaitu Wilianto Tanta.

"Persatuan NKRI bisa terwujud melalui PSMTI," kata HT yang juga menjabat ketua Dewan Kehormatan Senior PSMTI tersebut.

Pada kesempatan tersebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga menceritakan tentang pengalamannya saat mengunjungi Lasem. Di tempat tersebut, Ganjar belajar banyak dari penjaga klenteng tua Mbah Gandor tentang makna Bhinneka Tunggal Ika.

"Di klenteng tua tersebut, di belakangnya terdapat sebuah pondok pesantren. Bayangkan di tempat yang merupakan pecinan ada pesantren yang diasuh oleh seorang Gus. Bahkan, ketika ada acara apapun yang berkaitan dengan keagamaan, semuanya bisa berbagi kebahagiaan. Semisal dengan memberikan minuman atau makanan ke pesantren tersebut," kata dia dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Rabu (9/8/2023).

Pada hari keagamaan di pondok pesantren itu pun, lanjut Ganjar, dari pihak klenteng sering juga menyediakan barongsai. Suasana di sana, kata Ganjar, bahkan sangat cair. 

"Biasanya ada kaum yang biasa disebut sumbu pendek. Namun, di sini tidak ada sumbunya kata Gus di sana, ini karena suasana yang sangat cair di antara mereka," ujarnya.

Di Lasem pun, kata Ganjar, seperti diketahui memiliki batik khas. Hanya saja, ukirannya merupakan gabungan dari beberapa budaya. "Ada Jawanya, ada Arabnya, juga termasuk Tiongkok," katanya.

Di sisi lain pada saat pelantikan Ketua PSMTI Jateng, Ganjar memuji kegiatan sosial yang dilakukan oleh PSMTI. Dia pun mengutip kata-kata mantan presiden RI Abdurrahman Wahid atau Gusdur.

"Jika kita membantu banyak orang maka orang tidak akan menanyakan apa agamamu, apa sukumu, apa rasmu. Paling pertanyaan yang keluar adalah apa yang belum dibantu, kira-kira seperti itu," ujarnya.

Peran suku Tionghoa di Indonesia dijelaskan pula oleh Ganjar Pranowo. Menurut Ganjar setidaknya ada beberapa tokoh yang sangat berjasa pada Republik Indonesia, semisal Jhon Lie atau Jahja Daniel Dharma. Seperti diketahui John Lie merupakan pahlawan nasional Indonesia dari TNI Angkatan Laut berpangkat terakhir laksamana muda.

Selain John Lie, ada pula Yap Tjwan Bing, kata Ganjar, yang menjadi anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sekaligus menjadi panitia untuk merumuskan UUD 45 dan memilih presiden dan wakil presiden seusai diraihnya kemerdekaan.

"Namun, masih banyak tokoh-tokoh Tionghoa lainnya yang memberi warna pada republik ini," katanya.

Oleh karena itu, Ganjar pun berharap dengan berbagai suku ras dan agama yang ada di Indonesia, maka kebersamaan harus terus terjaga. "Ada yang membedakan kita dengan bangsa lain dalam menjaga persatuan. Kita bisa terus bersatu karena memiliki lima prinsip kehidupan yang disebut Pancasila," ujarnya.

Mantan Plt Ketua PSMTI Jawa Tengah Teguh Kinarto juga menyampaikan bahwa selama dua periode memimpin Jawa Tengah, Ganjar Pranowo telah mendapatkan banyak sekali penghargaan.

"Salah satunya dengan membuat banyak mal pelayanan publik di Jawa Tengah yang merupakan terbanyak di Indonesia. Termasuk memberikan KUR dengan bunga yang rendah untuk kemajuan UMKM," katanya.

Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta pun memuji pelaksanaan pemilihan ketua baru PSMTI Jateng. Pada kesempatan pemilihan tersebut, PSMTI berhasil menyelesaikan masalah dengan cepat melalui musyawarah.

"Seperti diketahui PSMTI memiliki cabang di 32 provinsi dan 300 cabang di tingkat kabupaten dan kota di Indonesia. PSMTI pun merupakan salah satu organisasi Tionghoa terbesar di Indonesia," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement