Selasa 08 Aug 2023 21:18 WIB

Legislator Dorong Penertiban Oknum TNI yang Datangi Mapolrestabes Medan

Panglima TNI angkat bicara soal oknum yang datangi Mapolrestabes Medan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Erdy Nasrul
Anggota Komisi I DPR Syarief Hasan bicara tentang sekelompok oknum TNI mendatangi Mapolrestabes Medan.
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Anggota Komisi I DPR Syarief Hasan bicara tentang sekelompok oknum TNI mendatangi Mapolrestabes Medan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR Syarief Hasan menanggapi peristiwa saat sejumlah anggota TNI mendatangi Mapolrestabes Medan pada Sabtu (5/8/2023). Menurutnya, pimpinan TNI harus segera melakukan penertiban terhadap oknum anggota TNI tersebut.

"Kita sesalkan kalau itu terjadi, karena TNI kan itu sebetulnya pelindung rakyat, nah saya yakin pimpinan TNI akan melakukan tindakan yang betul-betul akan menertibkan anggotanya yang demikian. Sangat kita sesalkan kalau itu terjadi," ujar Syarief di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (8/8/2023).

Baca Juga

"Saya pikir gini, ini kan jumlahnya kan tidak banyak, kasuistik kan, kalau kasuistik ya harusnya diselesaikan secara kasuistis juga. Dan saya yakin pimpinan TNI akan terus melakukan penindakan memonitor anggota-anggotanya, jadi kita percayalah," sambungnya.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono angkat bicara soal peristiwa sejumlah pasukan TNI mendatangi Mapolrestabes Medan pada Sabtu (5/8/2023). Menurut dia, tindakan para prajurit itu kurang etis.

"Saya kira kurang etis prajurit TNI seperti itu," kata Yudo di Mako Paspampres, Jakarta, Senin (7/8/2023).

Yudo mengatakan, pihaknya pun bakal memeriksa para prajurit yang terlibat dalam peristiwa itu. Sebab, jelas dia, ada indikasi pelanggaran aturan dalam kejadian tersebut. Namun, jenderal bintang empat itu tak menjelaskan lebih rinci aturan apa yang dilanggar.

"Mereka yang melakukan apa namanya kemarin ke Polres (Medan) itu akan kita periksa dulu apa masalahnya, mungkin kemarin kan sudah sebagai bukti awal mereka melakukan seperti itu," ujar Yudo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement