Sabtu 05 Aug 2023 10:17 WIB

PSI Berubah 180 Derajat, Dulu Sebut Prabowo Pembohong, Kini Bilang Rendah Hati

Grace sebut Prabowo memiliki sifat rendah hati dan menghargai pihak politik berbeda.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/Zuli/ Antara/ Red: Teguh Firmansyah
Calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto bersama pengurus DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut keterangan pers usai menggelar pertemuan tertutup selama satu jam di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023).
Foto: Republika/Febryan A
Calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto bersama pengurus DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut keterangan pers usai menggelar pertemuan tertutup selama satu jam di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penilaian PSI terhadap Ketum Gerindra Prabowo Subianto sudah berubah. Perubahan itu nampak ketika Prabowo berkunjung ke markas PSI pada Rabu (2/5/2023). 

Dalam kunjungan itu, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menyebut ada kesamaan antara partainya dan bakal calon presiden (capres) sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Baca Juga

"Kami (PSI dan Prabowo) sama-sama percaya bahwa kalau mau Indonesia maju, kita harus bersatu, harus bisa meninggalkan semua perbedaan, supaya kita bisa jadi bangsa yang kuat," kata Grace. 

Menurut dia, kunjungan Prabowo menunjukkan bahwa mantan danjen Kopassus itu memiliki sifat rendah hati dan merupakan tokoh yang menghargai pihak politik mana pun, terlepas dari besar atau tidaknya sebuah partai politik.

"Kalau di tempat lain, kami yang diminta ke sana, kalau perlu sambil merangkak. Kalau di sini, Pak Prabowo yang berkenan hadir mendatangi kami di kantor PSI," kata Grace.

Sikap Grace tersebut berbeda 180 derajat dengan pernyataannya terdahulu yang pernah menyebut Prabowo sebagai pembohong. 

Dalam catatan Republika, pada 11 Januari 2019, Grace  menyebutkan kebohongan Prabowo tidak hanya sekali dua kali dilakukan. Ia mencatat banyak kebohongan yang dilakukannya selama berkampanye di depan masyarakat.

Di antaranya tuduhan selama lima tahun terakhir, kurang-lebih 50 persen rakyat Indonesia tambah miskin. Padahal, faktanya berdasarkan data BPS menunjukkan bahwa jumlah orang miskin pada Maret 2018 adalah 25,95 juta jiwa, atau 9,82 persen. Data ini justru menunjukkan jumlah terendah selama Indonesia merdeka.

"Pada Oktober 2018, Prabowo tiga kali berbohong ketika mengatakan 99 persen rakyat Indonesia hidup pas-pasan, bahkan sangat sulit. Padahal faktanya limapuluh dua juta orang atau dua puluh dua persen penduduk Indonesia masuk golongan kelas menengah. Klaim Prabowo tersebut bahkan sudah dibantah oleh Bank Dunia sendiri," tutur Grace ketika itu

Tidak hanya itu, Prabowo juga melontarkan tuduhan palsu ketika menyebut bahwa Indeks ketimpangan ekonomi Indonesia 0,454. Padahal faktanya, per Maret 2018 gini ratio Indonesia berada pada angka 0,389.

Terkaget-kaget

Ketua Umum PSI Giring Ganesha menyebut kunjungan Prabowo ke markas PSI merupakan sesuatu yang mencengangkan. Sebab, Prabowo sebagai politikus senior sekaligus pemimpin partai besar di republik ini mau mengunjungi PSI yang merupakan partai non-parlemen dan diisi anak muda. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement