REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Wakil Gubernur (Wagub) H Edy Pratowo menyatakan program percepatan penurunan stunting menjadi salah satu program prioritas di Provinsi Kalimantan Tengah. Saat ini pencapaian prevalensi stunting di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2022 sebesar 26,9 persen atau mengalami penurunan sebesar 0,5 persen dari tahun 2021 sebesar 27,4 persen.
Wagub mengakui terjadi kecenderungan daerah yang tadinya prevalensi stuntingnya tinggi bisa menurun cukup signifikan seperti Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Kotawaringin Timur, dan Kabupaten Barito Timur.
Edy menyampaikan hal tersebut Ketika membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Rembuk Stunting Tingkat Provinsi Kalteng, yang berlangsung di Aula Kantor Bappedalitbang Prov Kalteng, Kamis (3/8/2023). Sebelum Rakor dibuka, dilaksanakan pembacaan komitmen bersama dalam rangka penurunan stunting dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen tersebut.
Lebih lanjut Wagub mengungkapkan, terdapat beberapa kabupaten yang mengalami peningkatan prevalensi stunting di antaranya Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Barito Selatan, dan Kabupaten Seruyan.
Menurutnya diperlukan komitmen yang kuat dan implementatif dalam program PPS sehingga target prevalensi stunting Kalimantan Tengah sebesar 15,38 persen pada tahun 2024 dapat tercapai.
Wagub berharap melalui Rakor ini, TPPS Prov. Kalteng dan pihak-pihak terkait dapat melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program percepatan penurunan stunting, serta evaluasi capaian indikator untuk mengidentifikasi dan mencari solusi dari berbagai kendala dan hambatan yang ditemui di lapangan.
“Saya harapkan semua yang hadir pada rapat ini bisa memberikan rekomendasi-rekomendasi yang harus dilakukan dalam upaya mengejar target dari semua indikator percepatan penurunan stunting 2023,” imbuhnya.