REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Global Compact Network (IGCN) turut berpartisipasi dalam program United Nations Global Compact (UNGC). Di mana, program tersebut mendorong para anak muda Indonesia untuk berinovasi dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs.
"Karena di era globalisasi yang penuh tantangan ini, inovasi menjadi kunci untuk mencapai pembangunan berkelanjutan," ujar Direktur Eksekutif IGCN, Josephine Satyono, dalam kegiatan 'SDG Innovation Acceleration for Young Professionals: Award Ceremony', Jakarta, Rabu (2/8/23).
Josephine menjelaskan, program tersebut tidak hanya menghubungkan keberlanjutan dengan tantangan ekonomi global, tetapi juga memastikan daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) tidak tertinggal dalam gerakan inovasi global tersebut.
"Kami akan memobilisasi pemuda yang bekerja di perusahaan untuk berinovasi sehingga mempercepat Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, termasuk memastikan interkoneksi dengan daerah 3T," kata dia.
Dia menerangkan, program tersebut dapat menjadi katalisator untuk meningkatkan keterampilan dan talenta kreativitas dalam pemecahan masalah serta penerapan ketajaman bisnis untuk pengembangan produk dan layanan baru.
Josephine berharap, inisiatif atas inovasi tidak hanya datang dari tim pelaksana, tetapi juga dari level tertinggi di perusahaan pendukung. Dengan demimian program tersebut bisa berjalan maksimal.
Wakil Rektor Unika Atma Jaya Bidang Riset dan Kerja Sama, Agustinus Eko Adi Prasetyanto, memberi apresiasi kepada IGCN yang berkolaborasi dengan banyak institusi dan industri. "Unika Atma Jaya Jakarta menjadi saksi ketika generasi muda Indonesia mendapat pengakuan atas dedikasi dan inovasi mereka dalam mendukung SDGs," kata dia.
Dia menambahkan, Unika Atma Jaya sangat mendukung terobosan program yang berkomitmen untuk mendorong pembangunan berkelanjutan di lingkungan kampus. "Sebagai institusi pendidikan, kami percaya pentingnya membentuk generasi muda yang peduli akan keberlanjutan," kata dia.
Beberapa inovator perusahaan yang menonjol, antara lain, inisiatif untuk menyediakan listrik di daerah terpencil menggunakan teknologi solar, mendorong transisi energi berbasis ekonomi sirkular, dan meningkatkan ekonomi lokal melalui pertanian berkelanjutan.
Selain itu ada pemberdayaan masyarakat dengan energi biomassa, menyediakan energi bersih, mengurangi limbah makanan, meningkatkan kualitas pendidikan, pengelolaan limbah berkelanjutan, dan mendorong pemanfaatan energi terbarukan di komunitas hulu.
Sementara itu, Resident Coordinator in Indonesia Valerie Julliand menyampaikan apresiasi terhadap berbagai tantangan yang dibawa para inovator. Dia menyebutkan, pihaknya sangat menghargai berbagai isu dan tantangan yang disampaikan tim-tim inovator.
"UN juga mendukung segala bentuk inovasi yang bertujuan mendukung pencapaian SDGs," ujar Valerie.
Deputy for Maritime Affairs and Natural Resources National Coordinator of SDGs, Kementerian PPN/BAPPENAS, Vivi Yulaswati, menekankan, perusahaan memiliki peran penting dalam mendorong inovasi.
"Kami melihat perusahaan dapat berperan aktif dengan memberi kesempatan kepada karyawan muda mereka untuk berinovasi dan hasilnya berdampak positif terhadap masyarakat," kata Vivi.
Dengan berbagai kolaborasi dan inisiatif yang dicanangkan, ia berharap acara penganugerahan menjadi momentum penting dalam memperkuat dukungan sektor swasta dan pemerintah dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
"Ini sekaligus bukti nyata, lewat kerja sama dan inovasi, Indonesia dapat mencapai target SDG dengan lebih cepat dan efektif," kata Vivi.