Rabu 02 Aug 2023 14:24 WIB

Dibanding Capres Lain, Prabowo Berkomitmen Tingkatkan Kemandirian RI

Prabowo terus menyuarakan Indonesia agar ke depannya lebih mandiri di bidang energi.

Menhan Prabowo Subianto dan Menhan Kerajaan Arab Saudi Pangeran Khalid Bin Salman Bin Abdul Aziz.
Foto: Dok Kemenhan
Menhan Prabowo Subianto dan Menhan Kerajaan Arab Saudi Pangeran Khalid Bin Salman Bin Abdul Aziz.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) Prabowo Subianto disebut menjadi pemimpin yang paling berkomitmen meningkatkan kemandirian Indonesia dalam komunitas internasional. Selaku menteri pertahanan (menhan), Prabowo terbukti terus menyuarakan Indonesia agar ke depannya lebih mandiri dalam bidang energi dan pangan dengan meneruskan program serta kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Prabowo menurut saya capres atau tokoh paling banyak berbicara tentang bagaimana kemandirian baik itu pangan dan energi," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gelora, Fahri Hamzah kepada wartawan di Jakarta, Rabu (2/8/2023).

Fahri pun memuji sosok Prabowo yang selalu mementingkan kemandirian di bidang pangan dan energi. Kendati menjabat menhan di Kabinet Indonesia Maju, menurut dia, Prabowo bisa meyakinkan Presiden Jokowi mengurus pangan melalui food estate, yang merupakan bagian dari pertahanan negara. 

Bukti pemahaman tinggi yang dimiliki oleh Prabowo terhadap sektor strategis bagi ketahanan negara yang dinilai belum dimiliki oleh kandidat capres lainnya. "Ini tidak kita dengar dari capres-capres lain," ujar Fahri. 

Selain itu, Fahri menjelaskan, Indonesia pada periode berikutnya memerlukan sosok capres yang memiliki wawasan geopolitik dan diperhitungkan di komunitas internasional. Maka dari itu, ia menekankan Prabowo merupakan figur yang tepat untuk memimpin Indonesia ke depan karena memiliki wawasan geopolitik. 

"Artinya jika seseorang diperhitungkan secara geopolitik, maka orang itu akan dipercaya untuk mengamankan kawasan kita ini," kata eks ketua DPR itu.

Seperti baru-baru ini, Prabowo menerima kunjungan resmi Menhan Kerajaan Arab Saudi, Yang Mulia Pangeran Khalid Bin Salman Bin Abdul Aziz beserta delegasi di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, pada Selasa (1/8/2023). "Kalau dia memimpin Indonesia, dia akan punya posisi geopolitik yang lebih kuat," ujar Fahri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement