REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa Program Studi (prodi) Ilmu Komputer Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) memperoleh kesempatan langka untuk mendapatkan materi kuliah langsung dari praktisi di dunia industri. Hal ini merupakan hasil dari kolaborasi Kampus Digital Kreatif Universitas BSI dan dunia industri dalam program Praktisi Mengajar Angkatan 2 Tahun 2023, yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Salah satu program studi yang berhasil lolos di program ini adalah prodi Ilmu Komputer Universitas BSI pada matakuliah Mobile Commerce. Dalam program ini, mahasiswa akan menerima materi langsung dari Akhmad Ridwan, yang merupakan Project Manager PT Indocyber Global Teknologi, dan akan berkolaborasi dengan Ricki Sastra selaku dosen pengajar Universitas BSI pada matakuliah Mobile Commerce.
Ricki menyampaikan harapannya bahwa melalui kolaborasi ini, mahasiswa akan mendapatkan ilmu dan persiapan yang lebih baik dalam menghadapi dunia industri. Materi yang disampaikan langsung oleh praktisi yang sudah berpengalaman di dunia industri seperti Akhmad Ridwan diharapkan pula dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam bagi mahasiswa.
“Kolaborasi antara kampus dengan dunia industri ini memberikan nilai tambah bagi mahasiswa dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Rabu (2/8/2023).
Ia memaparkan, Universitas BSI berkomitmen untuk terus berpartisipasi dalam program Praktisi Mengajar dan mendukung mahasiswa dalam menghadapi tantangan dunia industri. Akhmad yang terlibat dalam program ini, mengaku senang dengan terbentuknya kolaborasi khususnya dengan Universitas BSI. Menurutnya, kolaborasi ini memberikan kesempatan berharga untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman langsung dengan generasi muda yang berpotensi.
“Proses praktisi mengajar ini akan berlangsung dalam lima pertemuan, dengan durasi 2 jam 30 menit untuk setiap pertemuan. Mahasiswa terlihat merasa antusias dengan kesempatan ini karena mereka menyadari betapa pentingnya mengetahui perkembangan dunia industri secara langsung,” ungkap Akhmad.