Senin 31 Jul 2023 09:16 WIB

Pengamat Sebut Ganjar Kelihatan Bimbang dengan Keberlanjutan Kebijakan Jokowi

Hasil survei menunjukkan hanya 18 persen responden ingin program Jokowi dilanjutkan.

Presiden Joko Widodo saat meninjau rekonstruksi Jalan Raya Surakarta-Gemolong-Purwodadi di Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah pada Ahad (23/7/2023). Tampak mendampingi Jokowi yaitu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Bupati Sragen Kusnidar Untung Yuni Sukowati.
Foto: Laily Rachev /Biro Pers Sekretar
Presiden Joko Widodo saat meninjau rekonstruksi Jalan Raya Surakarta-Gemolong-Purwodadi di Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah pada Ahad (23/7/2023). Tampak mendampingi Jokowi yaitu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Bupati Sragen Kusnidar Untung Yuni Sukowati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, menilai pernyataan bakal calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo terlihat pesimistis terkait sebagian kebijakan Presiden Joko Widodo. Ganjar mengaku bakal mengoreksi program Jokwi yang tak pas saat dimintai pendapat soal 18 persen responden Utting Research yang ingin melanjutkan program Jokowi.

Menurut Trubus, dengan melihat hasil survei lembaga dari Australia tersebut, wajar jika Gubernur Jawa Tengah itu tak sepenuh hati dengan program-program kebijakan Jokowi, terutama yang dinilainya kurang pas.

Baca Juga

"Kalau lihatnya pesimistis, kelihatan bimbang atau galau. Karena bagaimanapun juga orang akan membangun pencitraan kedua, kalau pertama gagal kan. Sebab Ganjar dia mau terpilih kembali," kata Trubus, dalam keterangan, AHad (30/7/2023).

Trubus bahkan menambahkan, Ganjar belum tentu akan melanjutkan proyek besar pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Ia menilai, Ganjar bakal realistis dengan program yang tak populis jika dia terpilih menjadi presiden 2024. Meskipun, saat ini, perkembangan pembangunan IKN diklaim sudah mencapai sekitar 23 persen.

Menurut Trubus, Ganjar juga ingin melanjutkan pemerintahannya di periode kedua jika terpilih di Pilpres 2024 tahun depan. "Saya yakin IKN itu Pak Ganjar belum tentu akan melanjutkan. Karena itu proyek tidak populis, belum tentu Pak Ganjar terpilih kembali periode kedua," ujarnya.

Sebelummya, Ganjar mengaku bakal melihat kebijakan Presiden Jokowi jika dia terpilih menjadi presiden 2024. Ganjar mengaku bakal menghentikan program yang menurutnya tidak benar atau tidak pas. Pernyataan itu menjawab pertanyaan soal hasil survei yang menunjukkan hanya 18 persen responden Utting Research yang ingin kandidat calon presiden melanjutkan program pemerintahan Jokowi.

"Kalau ada yang tak benar kita hentikan, kecuali ada yang tak pas, kita koreksi," kata Ganjar di Kuningan City, Jakarta, Sabtu (29/7/2023)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement