REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ganjaran Buruh Berjuang (GBB) bertemu bakal calon presiden (bacapres) 2024 dari PDI-P Ganjar Pranowo di Kantor Penghubung Provinsi Jawa Tengah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Ketua GBB Lukman Hakim mengatakan, pertemuan itu dilakukan dalam rangka menyampaikan dukungan para buruh untuk Ganjar Pranowo.
Lukman menyebutkan, pihaknya juga telah melakukan langkah-langkah pemenangan Ganjar Pranowo dan siap memenangkan Ganjar di Pilpres 2024 mendatang.
"Kami dari tim DPP GBB berkesempatan bersilaturahmi dengan Bapak Ganjar Pranowo. Kami sampaikan poin-poin terkait apa yang sudah kami lakukan selama 8 bulan terakhir, di mana kami bekerja menggalang dukungan terhadap beliau di kalangan buruh," ujar Lukman, seperti dinukil pada Ahad (30/7/2023).
Adapun upaya yang telah dilakukan GBB dalam komitmen dukungannya ke Ganjar dilakukan dengan turun langsung ke lapangan.
Hal itu sejalan dengan gaya kepemimpinan Ganjar yang sederhana dan merakyat, sambil menemui seluruh kalangan masyarakat guna menyerap aspirasi secara langsung.
"Kami juga menyasar teman-teman buruh informal, kita melakukan canvassing di pemukiman-pemukiman buruh untuk fokus konsisten, terus-menerus melalukan canvassing di akar rumuput, menemui buruh dan keluarga secara langsung," kata Lukman.
Pada kesempatan itu, GBB turut menyampaikan harapannya ke Ganjar. Mereka menilai, Ganjar adalah bacapres yang paling berpotensi untuk memimpin Indonesia tahun 2024-2029.
Pasalnya, Ganjar adalah sosok pemimpin yang selalu memperhatikan kesejahteraan masyarakat, termasuk kalangan buruh.
"Sehingga konflik-konflik hubungan industrial bisa direduksi dan industri kuat kemudian kesejahteraan buruh bisa meningkat," ucap Lukman.
Lukman menambahkan, pihaknya juga telah melakukan langkah konkret untuk mengatasi persoalan industrial yang terinspirasi dari Ganjar Pranowo.
Lukman meyakini, Ganjar adalah pemimpin Indonesia 2024-2029 yang dapat menyelesaikan persoalan industrial yang kerap terjadi antara buruh dengan perusahaan.
"Kami juga menyampaikan bahwa GBB punya konsep solusi untuk mengatasi problem-problem industrial yaitu dengan pembentukan Komisi Nasional Forum Industrial yang bisa di-create sebagai solusi untuk membuat sebuah kebijakan yang inklusif terkait dengan hubungan industrial," kata Lukman.