Ahad 30 Jul 2023 15:57 WIB

Politikus Nasdem: Mayoritas Rakyat Ingin Perubahan

Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya sebut mayoritas warga ingin perubahan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya. Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya sebut mayoritas warga ingin perubahan.
Foto: Republika/Febryan A
Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya. Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya sebut mayoritas warga ingin perubahan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya menanggapi hasil lembaga survei asal Australia, Utting Research terkait elektabilitas Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Rasyid Baswedan. Hasilnya, angka keterpilihan Ganjar (34 persen), Prabowo (33 persen), dan Anies (27 persen).

Willy mengatakan, sebanyak 18 persen publik ingin adanya keberlanjutan pemerintahan saat ini, seperti yang ditawarkan Ganjar dan Prabowo. Sedangkan 81 persen sisanya menginginkan adanya perubahan.

Baca Juga

"Sebanyak 81 persen menginginkan perubahan. Baik yang menginginkan keberlanjutan dengan perubahan 61 persen dan perubahan penuh 20 persen," ujar Willy lewat keterangannya, Ahad (30/7/2023).

Survei tersebut menunjukkan bahwa mayoritas rakyat Indonesia menginginkan perubahan yang digagas oleh Anies. Angka dari Utting Research semakin menunjukkan kehendak publik terhadap gagasan tersebut.

"Dengan angka-angka ini setidaknya kita tahu bahwa realitas perubahan yang diinginkan sebagian besar rakyat itu representasinya ada pada Anies Baswedan. Dari keinginan dan harapan rakyat untuk perubahan ini, sebenarnya Anies Baswedan mengalami kenaikan signifikan," ujar Willy.

Utting Research melakukan survei pada 12 sampai 17 Juni 2023 dengan responden sebanyak 1.200 di seluruh Indonesia. Survei dilakukan dengan dengan metode multistage random sampling.

Dalam keterangan resminya, Managing Director Utting Research, John Utting mengatakan bahwa ketiga bakal calon presiden (capres) tersebut memiliki perolehan suara yang tak berjauhan. Dengan selisih yang tipis itu, membuat kompetisi masih rentan terjadi perubahan pilihan pemilih menjelang pemilihan presiden nantinya.

"Pilpres 2024 Indonesia sangat menarik. Hingga delapan bulan menjelang hari pemilihan, pemenangnya masih sangat tidak jelas. Tiga kontestan terkuat masih sangat berimbang elektabilitasnya," ujar John.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement