REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas (Unand) Sumatra Barat (Sumbar) memperkenalkan aplikasi desain untuk membantu perajin tenun. Para perajin tenun di provinsi tersebut pun dilatih mendesain motif dengan bantuan aplikasi komputer.
"Kami mengajak dua hingga empat perajin di setiap daerah kemudian dilatih pembuatan desain menggunakan digitaliasi komputer," kata Pakar Manajemen Pemasaran dari Universitas Andalas Prof Ratni Prima Lita di Padang, Senin (24/7/2023).
Guru besar dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unand tersebut mengatakan tujuan akhir dari pelatihan desain dan digitalisasi motif tersebut, yakni menghasilkan baju siap pakai bagi masyarakat. Dalam pelatihan tersebut para perajin diajarkan beberapa hal, di antaranya tentang tata letak motif, padu padan warna, hingga digitalisasi motif.
Profesor Ratni menjelaskan selama ini para perajin tenun di Sumatra Barat pada umumnya masih menggunakan cara-cara tradisional dalam mendesain motif. Motif yang telah digambar kemudian dipindahkan ke kertas milimeter. Cara tersebut dinilai memakan waktu yang cukup lama serta kurang efektif.
"Bahkan, untuk beberapa motif tertentu membutuhkan waktu pengerjaan hingga tiga hari tergantung dari tingkat kerumitannya," ujar dia.