Kamis 18 Sep 2025 19:17 WIB

49 Kapal Global Sumud Flotilla Berlayar Menuju Gaza

Lima di antaranya merupakan armada sumbangan masyarakat Indonesia.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Friska Yolandha
Kapal Keiser yang akan dinaiki aktivis kemanusiaan dari Indonesia Wanda Hamidah bersama aktivis Global Sumud Flotilla lainnya bersandar di Pelabuhan Sidi Bou Said di Tunisia, Selasa (16/9/2025). Sebanyak 13 kapal GSF telah berlayar meninggalkan pelabuhan di Tunisia menuju perairan laut internasional Mediterania untuk menembus blokade Gaza. Wanda Hamidah menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia yang tergabung dalam Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) untuk mengikuti pelayaran akbar membuka koridor kemanusiaan ke Gaza bersama ratusan aktivis dan relawan dari puluhan negara. Wanda Hamidah menaiki kapal Keiser bersama 11 relawan dan aktivis dari Turki dan Tunisia dan beberapa negara lainnya. Kapal Keiser menjadi kapal terakhir yang berlayar dari Pelabuhan Sidi Bou Said, Tunisia pada Selasa (16/9). Diperkirakan pelayaran mengarungi Laut Mediterania itu memasuki perairan Gaza selama 10 sampai 12 hari.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Kapal Keiser yang akan dinaiki aktivis kemanusiaan dari Indonesia Wanda Hamidah bersama aktivis Global Sumud Flotilla lainnya bersandar di Pelabuhan Sidi Bou Said di Tunisia, Selasa (16/9/2025). Sebanyak 13 kapal GSF telah berlayar meninggalkan pelabuhan di Tunisia menuju perairan laut internasional Mediterania untuk menembus blokade Gaza. Wanda Hamidah menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia yang tergabung dalam Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) untuk mengikuti pelayaran akbar membuka koridor kemanusiaan ke Gaza bersama ratusan aktivis dan relawan dari puluhan negara. Wanda Hamidah menaiki kapal Keiser bersama 11 relawan dan aktivis dari Turki dan Tunisia dan beberapa negara lainnya. Kapal Keiser menjadi kapal terakhir yang berlayar dari Pelabuhan Sidi Bou Said, Tunisia pada Selasa (16/9). Diperkirakan pelayaran mengarungi Laut Mediterania itu memasuki perairan Gaza selama 10 sampai 12 hari.

Laporan jurnalis Republika Bambang Noroyono dari Tunis, Tunisia

REPUBLIKA.CO.ID, TUNISIA -- 49 kapal Global Sumud Flotilla sudah berlayar menuju Gaza. Armada kemanusian untuk menembus blokade Gaza itu pada Kamis (18/9/2025) sebagian sudah berada di perairan Italia. Lainnya masih menyusul dari wilayah laut Tunisia, dan ada yang masih menunggu di perairan Yunani. 

Baca Juga

Relawan Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) Wanda Hamidah mengabarkan kapal Keisar yang membawanya dalam misi ini, pun sampai Kamis (18/9/2025) sore masih tertahan di Dermaga Kelibia, setelah angkat jangkar dari Sidi Bou Said, Tunisia, pada Selasa (16/9/2025) malam. Wanda bersama-sama sebelas relawan lainnya dalam kapal tersebut belum dapat keluar dari perairan Tunisia lantaran cuaca, pun administrasi.

"Kapal kami masih berada di Kelibia, dan masih menunggu untuk cap paspor," ujar Wanda melalui pesan singkat, Kamis (18/9/2025).

Jarak antara Sidi Bou Said dan Kelibia hanya sekitar 85 mil. Tetapi dengan armada laut, perjalanan memakan waktu lebih dari 12 jam. Dari pantauan Republika di Tunisia, 49 kapal yang sudah tecatat berlayar menuju Gaza kebanyakan dari Barcelona, Spanyol.

Kapal-kapal tersebut singgah di Tunisia dan sandar di Sidi Bou Said, di Bizerte, dan di Gamart. Melalui tiga pelabuhan utama Tunusia itu, kapal-kapal kemanusian yang mengangkut lebih dari 300 relawan dan aktivis kemanusian satu per satu menuju Laut Mediterania untuk konvoi akbar menembus blokade Gaza.

Sampai Kamis (18/9/2025) dari catatan Republika melalui tracker Global Sumud Flotilla empat kapal dari Tunisia sudah masuk ke pelabuhan Italia.

Satu kapal masih berada di perairan Italia menuju dermaga untuk sandar, dan 18 kapal lainnya dalam pelayaran ke perairan Italia. Di Pelabuhan Italia sendiri kurang lebih 16 kapal yang akan bergabung dengan armada-armada Global Sumud Flotilla yang sudah berlayar dari Tunisia. Dan di Yunani, tercatat satu kapal yang masih menunggu semua rombongan sebelum sama-sama ke perairan Gaza.

Kordinator IGPC Muhummad Husein mengatakan dari 49 kapal yang berlayar menembus blokade Gaza, lima di antaranya armada milik Indonesia. Lima kapal sumbangan dari donatur Indonesia itu dua di antara angkat jangkar dari Tunisia, satu dari Spanyol, satu dari Italia, dan satu menunggu di Yunani.

"Lima boats Indonesia dengan nama Seulle dari Italia, Nights of London di Greece, MiaMia dari Tunisia, Meteque dari Tunisia, dan Marinette daru Spanyol," kata Husein di Tunisia, Kamis (18/9/2025).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement