REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Transportasi massal Biskita Trans Pakuan Kota Bogor terhitung sudah dua bulan ditetapkan tarif berbayar sejak 20 Mei 2023. Meski sempat mengalami penurunan jumlah penumpang, memasuki bulan kedua ini penumpang Biskita Trans Pakuan berangsur meningkat.
Direktur Perumda Trans Pakuan, Rachma Nissa Fadliya, memaparkan saat ini jumlah penumpang Biskita Trans Pakuan meningkat menjadi 60 persen dibandingkan saat belum ditetapkan tarif. Di mana setelah ditetapkan tarif pada Mei lalu, jumlah penumpang menurun sebesar 50 persen.
Nissa menyebutkan, rata-rata harian jumlah penumpang berada di angka 10 ribu penumpang per hari. Sebanyak 10 ribu penumpang itu tersebar di empat koridor, yakni Koridor 1, 2, 5 dan 6.
“Penumpang 10 ribuan per hari. Itu untuk empat koridor. Dan ini sudah captive market sih, jadi memang sudah harian, stabil seperti itu,” kata Nissa kepada Republika, Ahad (23/7/2023).
Lebih lanjut, Nissa mengatakan, berdasarkan hasil prediksi Perumda Trans Pakuan, penumpang yang tak lagi menggunakan Biskita Trans Pakuan merupakan masyarakat yang hanya ingin mencoba transportasi massal ini. Sebab, sejak diluncurkan pada November 2021, Biskita Trans Pakuan beroperasi secara gratis.
Nissa menjelaskan, saat ini penumpang Biskita Trans Pakuan didominasi oleh pekerja dan pelajar. Kendati demikian, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor saat ini tengah mengajukan permohonan terkait harga khusus Biskita Trans Pakuan untuk pelajar, kepada Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Memang harapannya dengan nanti ada tarif pelajar juga lebih meningkat lagi pelajar yang mau naik Biskita Trans Pakuan,” kata Nissa.
Diketahui, BPTJ Kemenhub telah menetapkan tarif pada layanan transportasi massal Biskita Transpakuan di Kota Bogor sebesar Rp 4 ribu per penumpang. Sejak ditetapkan tarif pada 20 Mei 2023, Perumda Transpakuan mencatat ada penurunan jumlah penumpang hingga 50 persen.
Direktur Perumda Transpakuan, Rachma Nissa Fadliya, mengatakan penurunan jumlah penumpang terjadi merata di semua koridor mulai dari Koridor 1, 2, 5, dan 6. Kendati demikian, Nissa tidak menyebut secara rinci berapa jumlah penumpang sejak sebelum hingga sesudah penetapan tarif.
“Iya terjadi penurunan penumpang sampai dengan 50 persen. Data di kami seluruh koridor,” kata Nissa kepada Republika, Jumat (23/6/2023).