Sabtu 22 Jul 2023 13:11 WIB

Pembangunan Masjid Agung Kota Bogor Tahap Akhir Telan Dana Rp 33,12 Miliar

Pembangunan Masjid Agung akan terkoneksi dengan Alun-Alun Kota Bogor.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Erik Purnama Putra
Pembangunan tahap akhir Masjid Agung Kota Bogor sedang berlangsung. Pembangunan ditargetkan selesai akhir 2023.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Pembangunan tahap akhir Masjid Agung Kota Bogor sedang berlangsung. Pembangunan ditargetkan selesai akhir 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pembangunan lanjutan Masjid Agung Kota Bogor di Jalan Dewi Sartika, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, saat ini, telah mencapai 20 persen atau melebihi dari target. Pembangunan tahap akhir yang dimulai sejak Mei 2023 ini, tengah memasuki pekerjaan eksterior, menara, fasad, dan lainnya.

Kepala Bidang (Kabid) Tata Ruang dan Bangunan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Dadan Hamdani, mengatakan, pembangunan lanjutan Masjid Agung dikerjakan oleh PT Bumi Putri Silampari. Proyek akhir itu menelan anggaran Rp 33,12 miliar.

Dadan menjelaskan, pembangunan lanjutan meliputi pekerjaan arsitektur eksterior, menara, pekerjaan pendahuluan, pekerjaan fasad kaca, kerawanan GRC dan lisplang atap, pekerjaan luar bangunan masjid, serta pekerjaan arsitektur interior. Termasuk juga pengerjaan dasar, lantai satu ruang sholat utama, lantai dua lantai mezzanine, tangga dari lantai dasar ke lantai satu ruang salat utama, hingga pekerjaan atap.

Pekerjaan pembangunan lanjutan Masjid Agung Kota Bogor, menurut Dadan, terus diawasai dan dipantau agar selesai tepat waktu. "Sampai saat ini masih on schedule, karena capaiannya masih positif, sekarang capaiannya sudah 20 persen dari target 16 persen, artinya progres positif," kata Dadan di Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (20/7/2023).

Terkait pekerjaan menara, menurut Dadan, harus diakselerasikan dengan pekerjaan lainnya agar tidak ada keterlambatan dalam progres pembangunan. Hal itu karena pekerjaan struktur harus dilakukan secara bertahap.

"Ya tapi tetap harus hati-hati juga, karena ke depan pekerjaan struktur menara ini harus dikerjakan cepat, karena kalau sudah ada keterlambatan sedikit-sedikit lama lama akan semakin jauh keterlambatannya," ujar Dadan.

Selanjutnya, Dadan menambahkan, pekerjaan yang akan dilakukan adalah pengerjaan tangga yang terintegrasi dengan Alun-Alun Kota Bogor yang harus segera dioptimalkan. Untuk itu, pihaknya tetap melakukan monitoring dan pengawasan agar pekerjaan bisa selesai lebih cepat dari target yang ditentukan.

"Ya minimal selalu positif, sesuai target rencana, tapi kita berharap semoga segera cepat bisa selesai di bawah target. Jadi tetap kita memonitor, memantau dan terus mengawasi," jelasnya.

pembangunan Masjid Agung Kota Bogor dimulai sejak 2015 dengan bantuan Rp 50 miliar dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar). Namun, 2016 pembangunan terhenti lantaran dua kali mengalami gagal lelang proyek.

Pada 2017, proyek pembangunan dihentikan karena Inspektorat Jabar menemukan ketidaksesuaian proses pekerjaan dengan rencana awal pembangunan. Pada 2018, pengerjaan kembali dilakukan Pemkot Bogor dengan anggaran Rp 8,6 miliar. Pengerjaan tersebut, menghasilkan bangunan fisik mencapai 65 persen.

Pada 2019, Pemkot Bogor kembali menyiapkan anggaran Rp 15 miliar untuk pembangunan. Namun, Puslitbang Perumahan dan Permukiman Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan audit konstruksi Masjid Agung pada 2019 yang mengharuskan pembangunan dihentikan sementara.

Audit yang seharusnya sudah keluar pada tahun tersebut baru diterima Pemkot Bogor pada 2020. Hasilnya, kontruksi tidak dapat menopang atap dengan beban berat yang mengharuskan pembuatan struktur baru.

Lalu pada APBD 2021, DPRD Kota Bogor bersama TAPD menganggarkan Rp 31,4 miliar dan pada APBD 2022 dianggarkan Rp 26 miliar. Pekerjaan tahap akhir dilakukan pada 2023.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement