Rabu 19 Jul 2023 21:28 WIB

Dubes Cina Apresiasi Penampilan Pertama Seni Tradisional Xinjiang di Indonesia

Muslim di Xinjiang hidup berdampingan dengan berbagai suku lainnya.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Penari bersiap melakukan geladi resik sebelum gelaran Festival Hijriah di Graha Bakti Budaya Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Rabu (19/7/2023). Republika bersama Kantor Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Komite Tiongkok akan membuka gelaran Festival Hijriah 1 Muharram 1445 Hijriah pada pukul 18.00 WIB. Festival tersebut akan berlangsung hingga 10 Agustus mendatang di sembilan kota. Selain itu, gelaran Festival Hijriah akan menghadirkan beragam kegiatan yakni tausiyah dan  penampilan seni budaya Xinjiang dari komunitas lokal.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Penari bersiap melakukan geladi resik sebelum gelaran Festival Hijriah di Graha Bakti Budaya Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Rabu (19/7/2023). Republika bersama Kantor Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Komite Tiongkok akan membuka gelaran Festival Hijriah 1 Muharram 1445 Hijriah pada pukul 18.00 WIB. Festival tersebut akan berlangsung hingga 10 Agustus mendatang di sembilan kota. Selain itu, gelaran Festival Hijriah akan menghadirkan beragam kegiatan yakni tausiyah dan penampilan seni budaya Xinjiang dari komunitas lokal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Cina untuk Indonesia Lu Kang mengapresiasi pertunjukan pertama Seni Teater Muqam Xinjiang di Indonesia. Di Cina, kata Lu, lebih dari 20 juta Muslim tinggal di Xinjiang.

Lu Kang mengatakan masyarakat Muslim di Xinjiang hidup berdampingan dengan berbagai suku lainnya di Cina dan menikmati kemajuan Cina.

Baca Juga

"Mereka juga seperti teman-teman di sini merayakan Idul Adha belum lama ini dan sekarang telah menyambut tahun baru Islam," kata Lu dalam pidato di Festival Hijriah Republika, Rabu (19/7/2023).

"Pada bulan lalu, Muslim dari seluruh Cina termasuk Muslim Xinjiang pergi ke Makkah secara berkelompok untuk menunaikan ibadah haji dan menjadi bapak dan ibu haji, mewujudkan keinginan seumur hidup mereka."

Lu mengatakan, Xinjiang merupakan daerah multietnis, multiras, dan multiagama. "Telah melahirkan dan kebudayaan tradisional yang mempesona dan sangat terkenal di Cina," kata Lu.

"Kali ini Seni Teater Muqam Xinjiang membawakan tarian khas daerah musik rakyat setempat."

Dalam kesempatan ini Lu juga menyampaikan perkembangan diplomasi Indonesia-Cina. Ia mengatakan tahun ini pertama kalinya Indonesia-Cina membangun komunitas senasib sepenanggungan serta 10 tahun kemitraan strategis komprehensif.

"Dan peringatan 10 tahun inisiatif "Jalur Sutra Maritim Abad ke-21" Cina dan Indonesia," kata Lu.

Ia menambahkan prospek pertukaran orang dan kebudayaan antardua negara sangat besar.

"Saya berharap kegiatan serupa ini dapat diadakan lebih banyak di masa depan untuk memperkenalkan budaya dari berbagai suku bangsa Cina ke Indonesia, meningkatkan saling pengertian antara masyarakat Cina dan Indonesia dan meningkatkan hubungan persahabatan antar dua negara ke tingkat yang baru," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement