REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementrian Perhubungan (Kemenhub) M Rizal Wasal mengatakan, tidak ada masalah soal keselamatan dalam penghentian sementara uji coba terbatas LRT Jabodebek. Uji coba dihentikan untuk alasan peningkatan software LRT.
"Kita sedang memperbaiki softwarenya supaya bisa lebih smooth lagi. Nanti selesai kami undang lagi masyarakat, hanya beberapa hari kok nggak lama kita stopnya,"jelas M. Rizal Wasal usai kuliah umum di Universitas Pancasila (UP), Selasa (18/7/2023).
Peningkatan software LRT, katanya, dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan masyarakat. Sehingga ia membantah pengehentian uji coba karena masalah keamanan LRT.
"Menaikkan dari 93 ke 94, nama softwarenya dia naikin kelas. Terus ada 10.0 gitu terkait dengan ATS, automatic transportation seperti itu. Jadi tidak ada isu safety di situ, no isu safety bukan masalah safety. Tapi bagaimana meningkatkan kenyamanan teknologi," katanya.
Menurutnya, saat ini uji coba masih dilanjutkan. Hanya saja untuk sementara tidak dilakukan untuk undangan seperti sebelumnya.
“Ini tetap jalan, tapi masyarakat kita stop dulu biar nanti nggak keganggu masyarakat, nggak nyaman apa nanti lah. Padahal kan kita lagi uji coba,” ujarnya.
Dia juga mengaku optimistis peresmian LRT akan sesuai dengan jadwal yang direncanakan pada 18 Agsutus nanti sehingga sejauh ini belum ada rencana penundaan.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berharap ada perubahan terkait minat masyarakat dalam menggunakan transportasi massal. Terutama setelah hadirnya LRT Jabodebek, diharapkan ada sekitar 140 ribu orang yang pindah ke angkutan umum.
"Kita mengharapkan paling tidak mendekati 140 ribu masyarakat yang pindah ke angkutan LRT. Kalau dengar-dengar bocoran ya (harganya) antara Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu," jelas Budi Karya Sumadi di Stasiun LRT Dukuh Atas setelah menjajal moda transportasi itu dari LRT Harjamukti Depok.