REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan mengoperasikan seluruh jalur kereta Light Rail Transit (LRT) Jabodebek mulai 18 Agustus 2023.
"Kita harapkan setelah 18 Agustus diresmikan oleh Presiden RI kita rencanakan hal itu. Dari Dukuh Atas sampai dengan Jatimulya dan Dukuh Atas sampai dengan Cibubur, semua jalur akan kita layani dan operasikan," ujar Kepala Divisi LRT Jabodebek PT KAI Mochamad Purnomosidi, Senin (17/7/2023).
Dia mengatakan operasional jalur LRT tersebut termasuk jalur menuju Stasiun Halim sebagai transportasi pengumpan atau feeder bagi kereta cepat Jakarta-Bandung. "Ya sebagai feeder karena nanti kita berhenti di Stasiun Halim," katanya.
Menurut Purnomosidi, ia merencanakan sekitar 434 perjalanan LRT per hari untuk tahun pertama pengoperasian. Total 434 perjalanan LRT per hari itu akan dibagi dua untuk jalur Dukuh Atas-Cibubur dan Dukuh Atas-Jatimulya.
"Kita siap beroperasi dari pukul 05.30 WIB sampai dengan pukul 23.30 WIB," ujarnya.
PT KAI juga mencatat per 10 Juli 2023 sebanyak 24 ribu orang mendaftar untuk mengikuti uji coba LRT Jabodebek dengan tarif Rp 1. "Per tanggal 10 Juli kita buka uji coba dengan tarif Rp1, itu sudah 24 ribu orang yang mendaftar dan sekarang sedang kita verifikasi," kata Purnomosidi.
LRT Jabodebek menggunakan teknologi yang lebih tinggi dari MRT Jakarta ataupun LRT Sumsel, yaitu generasi ke-3 atau Grade of Automation (GoA) Level 3. Dengan teknologi itu, memungkinkan kereta dioperasikan tanpa masinis dan mengatur jarak antarkereta menjadi lebih dekat dengan tetap konstan menjaga jarak aman.
LRT Jabodebek merupakan karya anak bangsa dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) lebih dari 60 persen, termasuk kereta apinya yang dibuat oleh PT INKA.