REPUBLIKA.CO.ID, MIMIKA -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika Provinsi Papua Tengah menetapkan kopi sebagai komoditas unggulan daerah sehingga pembinaan dan bimbingankepada petani di kampung-kampung ditingkatkan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah(Bappeda) Mimika Yohana Paliling mengatakan bahwa melihat kondisi geografis daerah ini maka saat ini yang menjadi komoditas unggulan yakni kopi.
"Petani di kampung-kampung terdiri atas 10 hingga 15 orang dalam setiap kelompok, kemudian dibina untuk menanam hingga panen dan produksi," katanya di Timika, Senin (17/7/2023).
Menurut Yohana, komoditas kopi di daerah ini berasal dari dataran tinggi Kabupaten Mimika, diambil dari tiap kampung di wilayah pegunungan.
"Untuk mengambil biji kopi dari wilayah pegunungan maka harus menggunakan pesawat jenis helikopter karena jika terlambat maka akan busuk atau rusak," ujarnya.
Ada juga kelompok binaan pada dataran rendah hanya perlu terus dilakukan pembinaan dalam hal kebersihan lahan perkebunan agar hasil panen juga lebih maksimal.
"Untuk semua kendala sejauh ini dapat diakomodir terutama pada wilayah dataran rendah, kualitas kopi Mimika tidak dapat diragukan hanya perlu dibina secara konsisten," katanya lagi.
Dia menambahkan setiap tahunnya petani dapat menghasilkan 10 ton biji kopi, sedangkan anggaran yang telah di alokasikan dalam produksi kopi ini yakni menggunakan Dana Otsus dan APBD sehingga dapat menunjang pengelolaan produksi kopi.
"Kopi asal Mimika sudah mulai mendunia sehingga berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di kampung-kampung yang berprofesi sebagai petani kopi," ujarnya lagi.