REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno mengatakan bahwa hingga saat ini partainya belum menentukan posisi koalisinya untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Partainya saat ini masih mendorong Menteri BUMN Erick Thohir menjadi bakal calon wakil presiden dari Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.
Ganjar sendiri resmi diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan bekerja sama dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Sedangkan Prabowo diusung sebagai bakal calon presiden (capres) dari Partai Gerindra yang berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
"Kami sebagai partai yang dari awal secara konsisten mengusung Pak Erick Thohir tentu ingin melihat adanya kesepakatan yang bisa dicapai, baik dengan Pak Ganjar maupun dengan Pak Prabowo. Supaya kami sebagai partai bisa cepat menentukan arah politik kita di Pilpres 2024," ujar Eddy di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/7/2023).
Di samping itu, PAN juga masih berkomitmen bersama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Golkar dan PPP. Meskipun partai berlambang Ka'bah sudah menyatakan secara resmi untuk mendukung Ganjar dalam Pilpres 2024.
"Meskipun demikian kami tetap membuka pintu juga bagi kami dengan teman-teman dari PDIP untuk kami menunggu kabarnya. Mudah-mudahan juga mereka memberikan respons terhadap keputusan kami mendorong Pak Erick Thohir sebagai cawapresnya Pak Ganjar," ujar Eddy.
Menurutnya hingga pendaftaran pasangan capres-cawapres pada Oktober mendatang, komunikasi antarpartai politik masih akan sangat dinamis. Namun, partainya tentu berharap agar segera adanya keputusan terkait koalisi dan capres-cawapres yang akan diusung.
"Jadi kita berharap bahwa dalam kurun waktu lebih cepat, lebih baik kita bisa memutuskan. Apapun tetapi kita putuskan ini bisa segera agar masyarakat bisa mengetahui siapa-siapa aja yang akan maju di Pilpres 2024," ujar Eddy.
"Segala opsi tentu kita jajaki sekarang ya. Tentu kalau yang kita dahulukan sekarang adalah opsi bagaimana mendorong Pak Erick Thohir dan itu sudah kami sampaikan secara konsisten dalam beberapa kesempatan," sambung Wakil Ketua Komisi VII DPR itu.