REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puncak Bulan Bung Karno yang digelar PDIP di GBK mengungkap peta kekuatan hari ini. Ada PPP, Hanura, Perindo yang masuk rombongan PDIP, dan ada Golkar, PAN, PKB yang peluangnya terbuka masuk rombongan.
Pengamat politik, Ari Nurcahyo, mengatakan peta koalisi itu terkonfirmasi pula dari pidato yang disampaikan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Ada tiga partai yang sudah bergabung dan tiga partai laih masih pikir-pikir.
Bahkan, kehadiran Airlangga Hartarto diyakini membuktikan sudah ada pembicaraan yang dijalin PDIP dan Partai Golkar. Di sisi lain, Ari melihat, absennya Partai Demokrat dan Partai Gerindra menunjukkan pula peta poros terkini.
"Kita tidak melihat diundang atau tidak diundang, faktanya memang tidak ada perwakilan (Demokrat dan Gerindra), kemungkinan sudah fix tidak ada ruang berkoalisi tapi berkompetisi," kata Ari, Kamis (29/6/2023).
Ia menerangkan, ketika Gerindra yang masuk ke rombongan Jokowi (Koalisi Besar) saja tidak diundang, semestinya Demokrat memang tidak diundang. Sebab, yang diundang yang memang masih memiliki peluang untuk berkoalisi.
Dengan Gerindra, Ari merasa, peluangnya tidak ada. Ini karena jika bicara Koalisi Besar ala Jokowi semestinya Gerindra diundang. Tapi, mengingat yang dilihat Koalisi Pemerintah, Gerindra jadi tidak relevan diundang.
Kemudian, mengingat yang dibicarakan koalisi untuk Pilpres 2024, tidak pula relevan mengundang Demokrat. Sekalipun, puncak Bulan Bung Karno yang digelar di GBK digelar setelah pertemuan AHY dan Puan Maharani.
"PKB, Golkar, dan PAN ada peluang, sehingga di luar itu, Gerindra dengan poros sendiri, Demokrat dengan poros sendiri. Walaupun ada komunikasi politik antara Demokrat dan PDI Perjuangan untuk mencairkan suasana," ujar Ari.
Direktur Eksekutif Para Syndicate itu mengingatkan, puncak Bulan Bung Karno jadi semacam konsolidasi, rapat akbar PDIP secara nasional, unjuk kekuatan memenangkan 2024. Sehingga, pembicaraan lebih kepada penguatan koalisi.
"Makanya, Gerindra dan Demokrat tidak relevan karena memang bicara konsolidasi nasional bicara menambah kekuatan," kata Ari.
Sebelumnya, Ketum Gerindra Prabowo Subianto mengaku sedang di luar negeri ketika acara haul Bung Karno.